Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Pemimpin Terbaik juga Punya Hati Tak Baik

28 Oktober 2023   00:54 Diperbarui: 28 Oktober 2023   00:59 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disclaimer: Israel yang ditulis di sini adalah Israel di masa Perjanjian Lama, bukan di masa kini.

Kisah 1

Saul adalah raja pertama bangsa Israel. Tuhan memberikan raja bagi bangsa itu, karena mereka yang menginginkannya. Meski sudah ada nabi di antara mereka.

Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas umatNya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat Tuhan..."

Saul ini seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorang pun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya. Suatu sosok ideal, pemimpin terbaik untuk memimpin sebuah bangsa yang besar.

Di zaman Perjanjian Lama, ada dua peran yang sangat penting sebagai perantara antara umat dengan Tuhan, yakni imam dan nabi. Nabi biasanya menyampaikan pesan Tuhan kepada umat, maupun mewakili umat dalam mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan. Seorang raja sekalipun tidak punya wewenang untuk mempersembahkan korban.

Suatu hari, dalam peperangan melawan bangsa Filistin, Saul memimpin bangsa Israel. Rupanya jumlah pasukan musuh jauh lebih banyak, seperti pasir di laut banyaknya. Akibatnya para tentara Israel ketakutan, sehingga banyak dari mereka bersembunyi di gua, bukit batu, liang batu dan perigi, bahkan ada yang menyeberangi Sungai Yordan.

Sisa dari tentara itu mengikuti Saul dengan gemetar. Dalam kondisi itu, ia perlu meminta petunjuk dari Tuhan. Sedangkan Samuel, sang nabi, tidak ada bersama mereka. Samuel sedang ada keperluan di tempat lain. Katanya, ia akan kembali dalam tujuh hari.

Namun, Samuel tak kunjung datang. Para prajurit pun berserak-serak meninggalkan Saul. Dalam kepanikannya, Saul bertindak menurut pikirannya sendiri.

Saul meminta para prajuritnya agar membawa korban bakaran dan korban keselamatan kepadanya. Saul pun mempersembahkan korban bakaran dengan tangannya sendiri.

Baru saja ia selesai mempersembahkan korban bakaran, Samuel pun datang. Samuel bertanya, apa yang dilakukan Saul. Tindakan Saul didorong ketakutannya pada pasukan musuh, prajuritnya terbirit-birit meninggalkannya, sedang Samuel tak kunjung datang.

"Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah Tuhan, Allahmu, yang diperintahkanNya kepadamu; sebab sedianya Tuhan mengokohkan kerajaanMu atas orang Israel untuk selama-lamanya." Kini, kerajaan Saul tidak akan tetap. Akan ada pengganti Saul, seorang yang berkenan kepada Tuhan. Karena Saul tidak mengikuti apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya.

Bukankah dalam keterdesakannya, Saul melakukan hal yang logis dan masuk akal, yakni meminta pertolongan kepada Tuhan...? Mau bagaimana pun, caranya salah. Ia disetir oleh pengertian sendiri. Kuncinya adalah menaati Allah. Hanya nabi yang boleh mempersempahkan korban.

Dengan mempersembahkan korban sendiri, Saul tidak taat, melanggar perintah Allah. Pemimpin terbaik juga punya hati tak baik.

***

Kisah 2

Jokowi adalah presiden terbaik yang dimiliki Indonesia. Ia dipilih dan diinginkan oleh rakyat. Tuhan memberi kepercayaan pada Jokowi melalui rakyat untuk memimpin selama dua periode.

Dibanding para pendahulunya, banyak hal telah dicapai dan dikerjakan Jokowi secara visioner bagi bangsa Indonesia.

Namun, menjelang akhir periode kepemimpinannya, Jokowi justru bertindak gegabah. Padahal tidak ada ancaman atau serangan dari bangsa lain. Mungkin ancaman itu berwujud orang lain yang dikhawatirkan tidak mampu melanjutkan program-program hebatnya.

Satu-persatu anak dan menantu Jokowi terjun ke dunia politik. Prosesnya secara masif, mengindikasikan adanya dinasti politik. Yang paling menyentakkan rakyat Indonesia yakni keputusan MK tentang syarat usia minimal capres-cawapres demi meloloskan Gibran, anak sulung Presiden Jokowi dan keponakan Ketua MK Anwar Usman.

Belakangan, diungkap oleh para politisi PDIP Adian Napitupulu dan Hasto Kristiyanto bahwa perpanjangan masa jabatan merupakan permintaan Jokowi melalui beberapa tokoh dan pejabat. (sumber) 

Rangkaian usaha Jokowi ini dinilai melawan konstitusi. Melawan konstitusi berarti melawan rakyat. Hal ini tidak boleh dibiarkan. Jokowi dinilai bertindak untuk kepentingan keluarganya, menurut pengertiannya sendiri.

***

Adakah persamaan antara kisah 1 dan kisah 2? Aku tidak bermaksud membenturkan kedua kisah tersebut, sebab sejarah, peradaban dan kebudayaannya jelas berbeda. Tak ada kaitannya secara langsung.

Namun, aku mau menyoroti bahwa kedua kisah tersebut punya benang merah yang sama. Pemimpin terbaik juga punya hati tak baik. Berikutnya, Tuhan (entahkah melalui nabiNya, rakyat, atau siapa pun yang Tuhan kehendaki) bakal menunjukkan kedaulatan menurut waktu dan caraNya. --KRAISWAN

Keadilan akan menemukan jalannya sendiri. --Seseorang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun