Bagaimana Gibran, Adian enggan pikirkan. Bagaimana Jokowi, Adian tidak pikirkan.
Bagi Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDI Perjuangan ini, bagaimana pun rakyat, konstitusi, bangsa dan negara di atas persoalan pribadi maupun keluarga. Bersama PDIP ia akan perjuangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada Pilpres 2024.
Ganjar dan Mahfud adalah orang baik dan bersih. Tidak ada ceceran darah di tangannya, tidak ada uang korupsi di dompetnya. Mereka adalah sosok yang paling layak memimpin Indonesia.
Bagaimana dengan Gibran yang mendampingi Prabowo? Gibran baru dua tahun memimpin Kota Solo, belum punya pengalaman di lembaga eksekutif maupun legislatif. Di sisi lain, banyak dari kita mulanya menganggap bahwa Gibran menjadi representasi anak muda yang bisa membawa kemajuan politik di Indonesia.
Apakah kita kecewa dengan Gibran? Adian sadar, ia punya waktu, tenaga dan kapasitas terbatas. Ia tidak bisa memikirkan semua hal, termasuk Gibran yang banyak polahnya didukung keluarganya.
Masing-masing kita juga terbatas. Memikirkan Gibran atau Jokowi atau tokoh yang suka bermanuver adalah melelahkan. Menghabiskan waktu dan tenaga, tak akan membuat perubahan.
Sebaiknya kita terus mengawal, memikirkan dan  aktif mendukung supaya hanya calon terbaik yang terpilih untuk memimpin bangsa ini. Kalau kamu, mikirin Gibran juga nggak? --KRAISWANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H