Kami putuskan untuk menginap. Sungkan sebenarnya, karena pasti akan merepotkan. Tapi kami tidak bawa jas hujan, medan perjalanan juga mengerikan. Daripada celaka, mending menginap. Sekaligus bisa mengakrabkan diri dengan keluarga di sini.
Sekitar jam 20.00 WIB listrik telah menyala. Kami menikmati makan malam bersama, ramai juga bersama para sepupu yang hampir semuanya perempuan. Sebelum tidur, aku mengajak mereka bermain dengan jari tangan. Wah, pak guru unjuk gigi sedikit nih... Meski simpel, mereka tertarik bermain denganku. Sayang, aku tidak membawa mainan atau buku bacaan buat mereka.
Menjelang jam 21.00 WIB, kami segera bersiap buat istirahat. Kami tidur beramai-ramai di ruang tamu. Selimut tebal wajib dimiliki orang Batak, khususnya di Kecamatan Dolok Pardamean yang wilayahnya bersuhu dingin.
Bersyukur, sudah berkenalan dengan keluarga besar Yanti. Pada dasarnya mereka mendukung penuh rencana Kris dan Yanti. Mereka juga akan membantu jika nanti ada kendala. Kami diminta kerja keras, rajin menabung dan menjaga komunikasi sehingga persiapan pernikahannya berjalan baik. Terpujilah Tuhan! --KRAISWANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H