Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tracking: Olahraga Murah, Sehat dan Menyenangkan

3 Oktober 2023   10:14 Diperbarui: 3 Oktober 2023   10:16 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tracking melewati persawahan, dokumentasi pribadi

Jalan-jalan, makan enak, berfoto-foto, bagi kebanyakan orang adalah keharusan. Sehat, adalah pilihan.

Menjadi keluarga muda dikaruniai seorang anak adalah anugerah bagiku dan istri. Tapi di sisi lain, pola hidupnya banyak berubah. Pengelolaan waktu, tenaga, keuangan, termasuk dalam menjaga kesehatan.

Aku kerja lima hari per minggu, berangkat jam 7 pulang jam 3 sore. Pulang sebentar, berangkat lagi memberi les privat. Setengah 6 petang baru tiba di rumah. Begitu hampir tiap hari.

Sabtunya libur, tapi jadwal belanja ke pasar. Pulang dari belanja, sarapan (biasanya menu favoritnya soto). Pulang, memandikan anak lalu menidurkannya. Siangnya istirahat atau beberes rumah. Itu pun kalau tidak ada pekerjaan tambahan.

Minggunya, jam 7 mengantar anak ke Sekolah Minggu sampai jam 8. Menitipkan si kecil ke tempat Mbah. Jam 9.30 kami ada ibadah, selesai jam 11. Makan siang dan persiapan untuk esok hari.

Semua hari sudah penuh agenda. Lalu, kapan bisa berolahraga?

Di sisi lain, maunya makan enak terus, kerja terus, tapi ingin hidup sehat. Mana bisa? Di sinilah perlunya niat dan komitmen.

Sesekali, di sela hari aku tidak memberi les aku mengajak istri dan anak ke ruang terbuka di sekitar rumah. Bisa ke alun-alun Pancasila atau ke Taman Wisata Sejarah Salatiga (TWSS).

Sekadar berjalan keliling 2-3 kali, sambil melihat-lihat suasana sekitar. Anak kami juga senang bisa berjalan, berlari dan melompat. Apalagi kalau ada tangga, favorit!

Tapi itu belum cukup untuk mencapai hidup sehat. Maka, di suatu hari (secara spontan) aku mengajak istriku jalan sehat (tracking) menyusuri jalanan di kampung.

Tracking adalah olahraga termurah setelah jogging. Modalnya hanya kaki, sepatu, dan niat penuh.

Kami menitipkan anak bayi di tempat Mbah di kampung asalku. Aku dan istri akan tracking menyusuri kampung.

Ini yang kami syukuri tinggal di Kota Salatiga. Meski kota kecil, dengan indeks pendapatan yang minim, masih melimpah tempat yang bernuansa alam dan lebih minim polusi dibanding kota besar seperti Jakarta.

Daerah tempat tinggalku didominasi persawahan dan perkebunan warga. Sebagai naturalis, inilah habitat terbaik kami.

Aku survei di Maps rute yang hendak kami lalui. Jaraknya sekitar 7-8 km, waktu tempuhnya satu jam.

Kami beranjak pukul 16.30 WIB. Hampir di sepanjang perjalanan kami disuguhkan pemandangan hijau dari sawah dan pepohonan. Badan sehat, hormon endorfin meningkat.

Lima belas menit pertama istriku masih semangat. Doi sangat suka melihat sawah yang hijau-hijau. Sesekali terdengar gemericik air dari kali atau tepian sawah. Bakal sempurna kalau ada kicauan burung dan langit biru.

Kami sempat menepi di sebuah drainase dengan background perbukitan dan langit senja. Asyik juga kalau bisa menikmati alam begini. Tak lama, kami lanjut berjalan.

Menepi di drainase persawahan, background perbukitan, dokumentasi pribadi
Menepi di drainase persawahan, background perbukitan, dokumentasi pribadi

Tiga puluh, empat puluh, enam puluh menit berlalu. Ini kok tidak sampai-sampai sih? Jalurnya mau ke mana? keluh istriku.

Rupanya, jalur yang sudah biasa kami lalui dengan sepeda motor jauh juga kalau ditempuh dengan berjalan kaki. Salah strategi ini.

Maghrib menggema, kami masih perlu tiga puluh menit lagi mencapai rumah. Tiba di ujung kampung, langit telah sepenuhnya gelap.

Tiba-tiba... terdengar suara gemuruh di langit. Suaranya makin jelas dan dekat. Hujan. Syukur ada rumah yang punya teras untuk kami menumpang berteduh.

Bagaimana kami pulang? Sedang masih 2-3 km lagi menuju rumah. Bagaimana kabar si bayi? Aku juga ada les privat malam ini. Beginilah rencana ala tahu bulat.

Syukurnya, tak sampai lima menit hujan berhenti. Kami kembali berjalan, sesekali berlari. Jarang kan, lari-lari malam begini. Seperti kurang kerjaan.

Kutengok jam pintar, tercatat 15.000 langkah. Wow! (Rekomendasi 10.000/hari) Lumayan.

Tracking dan dapat 15.000 langkah, dokumentasi pribadi
Tracking dan dapat 15.000 langkah, dokumentasi pribadi

Jam 6 lebih, akhirnya tiba di rumah Mbah. Dengan banyak pertimbangan, aku batalkan les hari itu. Masih harus mandi, makan, dan mengurus si bayi.

Begitulah usaha kami untuk mencapai pola hidup sehat. Kalau bisa sebulan sekali saja sudah bagus. Badan sehat, keintiman dengan pasangan makin erat. Perlu usaha, komitmen dan sedikit dipaksa. Jika tidak, ya cuma wacana.

Tracking, olahraga super mudah dan murah ini cocok dilakukan bersama pasangan maupun teman-teman. Apalagi kalau bisa sambil menikmati suasana alam sekitar.

Anda berminat olahraga tracking? --KRAISWAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun