Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

PSI, Kaesang dan Mendadak Ketum

28 September 2023   23:21 Diperbarui: 29 September 2023   12:57 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PSI dengan program BPJS gratis | IG/psi_id

Hanya dua hari setelah menjadi anggota (diterima pada 23/9/2023), Kaesang Pangarep langsung diangkat menjadi Ketua Umum PSI (25/9/2023). Mendadak ketum. Itu pun kartu anggotanya diantar langsung ke kediaman ayah Kaesang. Wow.

"Memutuskan, menetapkan pengangkatan Saudara Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum DPP PSI periode 2023-2028," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dalam acara Kopdarnas PSI. Grace juga yang memberikan SK Ketum secara langsung kepada Kaesang.

Kaesang memang beda.

Peristiwa ini lantas menegaskan penilaian publik terkait dinasti politik keluarga Jokowi. Diawali saat Pilkada 2020 putra bungsu Jokowi Gibran maju sebagai Calon Wali Kota Solo, dan menantunya Bobby Nasution sebagai Calon Wali Kota Medan sedang Jokowi masih menjabat presiden.

Tiap menjelang tahun politik, bumi yang panas ini terasa makin panas. Semoga kita punya sistem pendingin untuk meredam kepanasan ini ya...

Banyak pengamat menilai, bergabungnya Kaesang ke PSI merupakan manuver politik aji mumpung yang dilakukan PSI. Demikian komentar Ujang Komarudin, pengamat politik Universitas Al-Azhar. Sebab, semua langkah itu tak lepas dari identitas Kaesang sebagai anak Presiden Jokowi. Ditambah lagi, PSI membuat tagar #TEGAKLURUSJOKOWI.

Kapan lalu, Jokowi menyebut kriteria pemimpin yang pantas dipilih untuk memimpin Indonesia adalah, salah satunya, yang berambut putih. Banyak yang mengasosiasikannya dengan Ganjar Pranowo, sesama 'petugas partai' banteng moncong putih.

Namun, para pengamat menyebut langkah Kaesang ini menandakan Jokowi bermain 'dua kaki'. Secara partai, ia harusnya mendukung Ganjar Pranowo. Namun, Jokowi juga diindikasikan mendukung Prabowo. Sebab kedua capres ini hendak melanjutkan program Jokowi. Tapi kalau yang ditangkap Prabowo sebagai program Jokowi adalah makan gratis, aku sih TIDAK.

Belakangan dalam beberapa kesempatan Jokowi makin lengket dengan Prabowo. PSI juga disebut mendukung Prabowo setelah kapan lalu ia menyambangi markas partai berlogo bunga mawar ini. Di sisi lain, PSI punya relasi yang tidak akrab dengan PDIP yang mengusung Ganjar sebagai capres.

PSI di tangan Giring Ganesha sejak 2019 belum cukup mampu menaikkan elektabilitasnya di kalangan anak muda.  Bergabungnya tokoh-tokoh senior seperti Helmy Yahya, Irma Hutabarat hingga Ade Armando pun belum cukup.

Kaderisasi mandeg

PSI disinyalir mengalami proses kaderisasi yang tidak berjalan dengan baik, sehingga mengangkat Kaesang menjadi Ketum ditempuh sebagai jalan pintas.

Kaderisasi adalah proses mendidik, membentuk, dan menjadikan seseorang menjadi kader/ pemimpin. Dalam suatu lembaga (termasuk parpol), kaderisasi digambarkan dengan perjalanan seseorang dari anggota, mendapat tugas tertentu, lalu naik jabatan dan setelah dianggap memiliki kapabilitas untuk memimpin, ia bisa direkomendasikan menjadi ketua umum.

Kaesang baru tiga hari bergabung dengan PSI. Belum ada pengalaman di bidang politik. Kapabilitasnya menahkodai partai juga belum diketahui. Satu-satunya alasan penunjukkan Kaesang sebagai Ketum tentu karena ia anak Jokowi. Dia juga anak muda, okelah.

Kaesang punya banyak bisnis (empat di antaranya tutup permanen) dan juga pemilik 40% saham Persis Solo. Tapi itu tak membuatnya otomatis lihai berpolitik. Giring juga menggawangi sebuah band terkenal, tapi belum berhasil memimpin sebuah partai.

Sedangkan di dalam PSI sendiri ada banyak anggota yang militan sejak awal didirikan. Idealnya, mereka ini yang berpeluang dipromosikan menjadi Ketum. Sayangnya, mereka tak punya tiket emas seperti Kaesang. Lagi pula, banyak usulan dari para kader PSI yang menunjuk Kaesang sebagai ketum.

Namun, di luar isu dinasti politik Jokowi atau aji mumpung PSI, aku menyoroti dari sudut pandang lain.

Politik (Yunani: polis) artinya negara kota. Politik adalah serangkaian kegiatan yang terkait dengan pengambilan keputusan dalam kelompok, atau bentuk lain dari hubungan kekuasaan individu. Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (Aristoteles).

Secara awam, politik adalah memperjuangkan kepentingan. Entahkah itu kepentingan seluruh rakyat, kelompok tertentu atau bahkan kepentingan diri sendiri.

Partai politik adalah motor penggerak untuk mencapai kekuasan. Dua kali pemilu, PSI belum bisa lolos ke Senayan. Sedangkan banyak kebijakan yang harus disahkan DPR terkait kepentingan rakyat. DPR ini kerjanya lelet.

Kalau ingin membuat perubahan, harus bergerak sat-set, tidak bisa lelet. Apakah motornya memakai mesin berbahan bakar bensin, batu bara, atau baterai; harus bergegas. PSI menilai, Kaesang adalah 'bahan bakar' yang lebih ramah lingkungan dibanding batu bara.

Program utama PSI

PSI memiliki DNA (karakter) kebijakan (anti korupsi) dan keragaman (anti intoleransi). Sejauh ini, hanya partai muda ini yang lantang dan konsisten menyuarakan isu-isu penting di masyarakat. Sedang partai lain yang telah 'gemuk' bungkam.

Dua dari sepuluh agenda PSI terkait politik kesejahteraan yakni BPJS gratis dan mendesak pengesahkan RUU Perampasan Aset. BPJS gratis, menurut Helmy, sangat mungkin. Hanya perlu political will dari pengelola negara.

PSI mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset | IG/psi_id
PSI mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset | IG/psi_id

Sangat naif jika Kaesang bisa terpilih menjadi Ketum bukan karena embel-embel anaknya presiden. Ada dugaan, Kaesang ke PSI karena ada arahan dari Jokowi, meski di banyak kesempatan Jokowi meyakinkan jika anaknya telah menikah berhak mengambil keputusan sendiri.

Meski begitu, kapasitas Kaesang juga tidak sembarangan. Strategi PSI menjadikan Kaesang sebagai Ketum adalah tepat. Kaesang hidup dalam dunia anak muda, mulai dari bisnis sampai sepak bola. Dengan modal itu, popularitas PSI akan naik. Ujungnya bakal mendongkrak elektabilitas partai.

PSI dengan program BPJS gratis | IG/psi_id
PSI dengan program BPJS gratis | IG/psi_id

Dedek Prayudi, jubir PSI mengaku, nama besar Kaesang saja tidak cukup meloloskan PSI ke Senayan. Dalam pidatonya, Kaesang menyadari potensi raihan suara ada di pedesaan. Maka, diperlukan ekspansi ke desa-desa dengan membawa isu kesejahteraan, BPJS gratis programnya.

Dari beberapa survei, elektabilitas PSI baru 3,2% di bawah PPP dan Perindo. Dengan bergabungnya Kaesang, PSI berharap bisa meraup 7% suara agar bisa duduk di Senayan. Hadirnya Kaesang juga berarti ancaman bagi anggota DPR yang selama ini menunda-nunda pengesahan kebijakan. --KRAISWAN 

Referensi: 1, 2, 3, 4, 5, 6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun