Poinnya...? Di tangan Yesus, sesuatu yang kecil dan tidak berarti bisa Dia pakai untuk memelihara banyak orang. Itu juga yang kami yakini dalam hidup kami, khususnya dalam persiapan pernikahan kami.
Meskipun kami tidak punya cukup uang untuk melangsungkan pernikahan, kami akan terus beriman. Selama kami berjalan bersama Sang Pemilik Kehidupan, tidak ada satu pun yang perlu kami khawatirkan. Tuhan lebih dari sanggup untuk menolong dan menyediakan bagi kami.
'5 roti dan 2 ikan' itu bagi kami adalah pekerjaan, usaha sampingan maupun bakat dan talenta yang Tuhan percayakan dalam diri kami. Dari gaji kami masing-masing, sebanyak yang bisa kami sisihkan langsung dimasukkan di rekening khusus untuk biaya pernikahan. (Kami sudah mendoakan, satu pikiran dan saling percaya sehingga berani menyatukan tabungan.)
Selama menjadi mahasiswa kami sudah terbiasa melakukan gali dana untuk kegiatan di persekutuan, misalnya untuk retreat mahasiswa. Dari berjualan makanan, pakaian bekas, maupun kaos berdesain khusus.
Keterampilan ini kami teruskan hinga pacaran. Meski mendapat laba hanya seribu dua ribu, kalau ditekuni, hasilnya lumayan juga. Atas izin bosnya memakai resep dari kantornya, Yanti memproduksi minuman herbal di Salatiga, lalu kami pasarkan kepada teman, kenalan dan tetangga.
Yanti sering mendapat tugas tambahan dari kantornya. Misalnya harus mengisi di sebuah event, atau ada pekerjaan di luar kota. Biasanya bosnya memberikan bonus di luar gaji, kami langsung masukkan ke tabungan. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.
Anda sedang menyiapkan pernikahan dengan pasangan? Anda terkendala dengan biaya karena gaji yang pas-pasan? Ingat, 5 roti dan 2 ikan yang Anda punya bisa Tuhan pakai untuk memberi kecukupan. --KRAISWANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H