Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bagaimana Mengajari Anak Mematuhi Otoritas Orangtua?

8 September 2023   15:08 Diperbarui: 8 September 2023   23:30 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa jadi karena anak tidak menghormati otoritas orang tua.

Bagaimana mau menghormati otoritas, jika orang tuanya sendiri tidak pernah menerapkan dalam pengasuhan. Penting bagi orang tua menerapkan otoritas pada anak sejak dini.

Aku dan istri menjadi orang tua dari anak laki-laki menjelang dua tahun. Anak kami bertumbuh dengan optimal di banyak aspek. Ditandai dengan makin hari makin bertambah akalnya.

Hanya dari melihat dan mendengar, si anak bayi bisa langsung menirukan bahkan melakukan improvisasi. Begitulah natur seorang anak.

Dalam hal pengasuhan, aku lebih kaku dan tegas dibanding istri. Pertama, temperamenku yang melankolis. Kedua, profesiku sebagai seorang guru. Harus disiplin.

Namun, dasarnya kami sudah satu hati terkait pengasuhan. Biarkan anak bereksplorasi dengan lingkungan, tetap diajari, dibimbing dan diajarkan disiplin. Tidak lupa, terus mengisi tangki kasih anak dengan menyediakan waktu bersama.

Di rumah kami tidak ada TV, karena kami tidak ingin anak dididik oleh TV. (Baca: tidak sanggup membeli) Untuk hiburan kami putarkan Youtube dari HP. Itu pun berjarak, bukan dipegang langsung oleh anak. Durasinya juga terbatas, tidak setiap hari.

Ada kalanya kalau main ke tempat tetangga atau rumah Mbah, anak kami menonton TV dan ikut berjoget-joget sendiri. Tak apa, tidak setiap saat menonton TV.

Ada waktu si bayi rewel tidak mau makan. Ini yang jadi dilema. Dari pada tidak masuk makanan, nanti bisa sakit, kami terpaksa membuka Youtube. Biasanya ini berhasil.

Kalau sudah dibukakan Youtube masih tidak mau makan, kami katakan padanya tidak boleh nonton Youtube di HP. Tidak selalu berhasil, karena si bayi punya senjata tangisan. (Yang mana Mbah akan meleleh dibuatnya). Usaha kami ini dalam rangka menegakkan otoritas orang tua.

Nah menjadi repot kalau kami mengajak si bayi ke tempat Mbah dan menitipkannya, sedang kami ada keperluan. Di luar pengetahuan kami, bisa saja Mbah tidak menegakkan otoritas. Asalkan si anak senang, tidak menangis; apa pun diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun