Rupanya, seorang pembeli nasi goreng harusnya membayar Rp 28 ribu. Lantaran terlalu banyak menekan angka nol, jumlah tarnsferannya jadi berkali-kali lipat. (Lucu, salah tekan kok sampai tiga digit.)
Rizqon menjelaskan, "Mungkin karena lagi buru-buru atau gimana gak ngeh. Ngasih 0 nya kelebihan, atau mungkin transfer dari app banking lain yang mungkin setelan nol nya uda otomatis dikasih 3 biji jadi dia input 0 nya lagi." Jika begitu, pelanggannya bukan orang sembarangan.
Pedagang tersebut mengenal pembelinya, Nofita, yang salah jumlah transfer. Menyadari uang yang terlalu banyak, si pedagang langsung menghubungi Nofita melalui WhatsApp sambil mengirimkan bukti mutasi.
"Nasgornya 28 ribu Teh, transfer kelebihan ini 28 juta transfernya," kata Rizqon lewat chat. Nofita, sang pembeli tak kunjung membalas pesan Rizqon. Namun ia terus mengirimkan pesan, tak lupa meminta nomor rekening untuk mengembalikan kelebihan uangnya.
Setelah sadar, si pembeli mengucapkan terima kasih. "Makasih banyak orang baik," ujar Nofita. Tukang nasi goreng itu pun mengembalikan kelebihan uangnya yaitu Rp27972.000. Si pembeli pun mendoakan semoga Tuhan membalas kebaikannya.
Rizqon bersyukur, ia tidak gelap mata dengan transferan uang puluhan juta tersebut. Kejujurannya ini menuai banyak komentar positif dari warganet yang turut mendoakan untuk kebaikannya.
Rizqon juga yakin, rezeki sudah diatur Tuhan. Tugasnya hanya bekerja dan berikhtiar, karena rezeki tidak akan tertukar. Rizqon memiliki seorang istri bernama Nani Purwasih. Istrinya pasti bahagia memiliki suami yang jujur, tidak mata duitan.
Dari kisah penjual nasgor yang mendapat salah transfer RP 28 juta ini, kita bisa belajar tiga poin.
1) Cinta uang adalah akar segala kejahatanÂ
Tidak salah untuk menjadi kaya. Mau dilahirkan kaya, atau bekerja keras sampai mendapat hasil yang sepadan (baca: jadi kaya). Yang salah, kalau ada keinginan memperoleh uang dengan cara yang tidak jujur, sampai menghalalkan segala cara dan merampas hak orang lain.