Sambil menikmati ronde, ibu sekretaris yayasan menjelaskan Kris diterima bekerja di sekolah tersebut dan dipaparkan rincian gajinya. Tanpa ragu Kris menerima tawaran itu. Esoknya, dengan halus aku menolak sekolah di Semarang.
Sebenarnya, Kris bisa mengabaikan sekolah yang di Salatiga, sebab responsnya sangat lambat. Atas hikmat dan pimpinan Tuhan, Kris diminta sabar untuk menerima pekerjaan di Salatiga, yang lebih dekat dengan rumah. Sungguh, inilah kasih karunia Tuhan.
Demikian janji Tuhan tentang pekerjaan Kris. Bekerja di Salatiga memberi beberapa keuntungan. Pertama, dekat dengan adik dan orang tua, sambil mengerjakan bisnis sampingan. Kedua, Kris bisa menabung dengan nominal yang lumayan.
Ketiga, Kris kembali mengajar sesuai passion, di jenjang SD pula. Sampai di sini aku baru paham, bahwa Lombok adalah 'kuliah lanjutan' untuk mempersiapkan Kris. Yang aku yakini,
Perjalanan bersama Tuhan selalu ada tujuannya, asalkan kita mau terus taat dan setia. --KRAISWANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H