2) Pulang sudah membawa cucu
Malam setelah pesta pernikahan kami, aku dan istri diboyong pulang ke Dolok Saribu. Istri dibawa pulang ke rumah keluarga suami istilahnya. Waktu itu kami sempat mendokumentasikan foto berdua di depan rumah bapak. Kini kami sudah dikaruniai anak, yang artinya sudah membawa cucu untuk bapak mama.
3) ikut bekerja di ladang
Sebagai anak yang berbakti, sudah selayaknya membantu pekerjaan orang tua. Biar sudah bekerja di kota, meski sudah mandiri.
Orang tua angkatku berprofesi sebagai petani. Setiap hari, kalau sedang tidak ada pesta, kerjanya ke ladang. Orang Sumatra punya ladang yang sangat luas. Tidak bisa dikerjakan sendiri, melainkan meminta tetangga/ pekerja lain untuk membantu.
Aku dan istri sudah sepakat akan ikut bapak-mama ke ladang. Hari itu agendanya adalah panen kacang tanah. Meski di ladang hanya jalan-jalan dan tidak bisa banyak berkontribusi, kami tetap bersyukur bisa membantu pekerjaan bapak-mama di ladang.
Kami berangkat pas jam tidur anak kami, sehingga ia tidur di pondok (gubuk) di tengah ladang. Aku jadi membayangkan, kira-kira seperti inilah dulu istriku saat kecil ikut bekerja di ladang membantu orang tuanya. Anak kami pun sah jadi orang Simalungun, sudah tidur di ladang opung.
Demikian beragam kisahku pulang ke kampung adat. Meski banyak tantangan, kepulangan ini sungguh berkesan. --KRAISWANÂ