Tiga bulan tanpa bertemu bukanlah waktu yang singkat untuk dijalani dalam LDR. Satu hari serasa seribu hari, kata pujangga.
Hari-hari yang Kris lewati di Lombok merupakan kombinasi passion dalam mendidik anak-anak dalam bingkai perbedaan budaya dan kerinduan mendalam dengan sang pujaan. Meski berat, 90 hari itu terlewati juga.
Ibarat prajurit pulang berperang yang merindukan rumah, demikian perasaan Kris saat itu. (Padahal ya cuma relawan, pun hanya satu jam perjalanan naik pesawat.) Kris tidak sampai berkorban nyawa memang, melainkan perasaan, waktu, dan kesempatan mendapat pekerjaan.
Bukan pada ibu dan ayah, bukan pula pada adik. Kerinduan Kris yang terpendam ini tak lain adalah kepada kekasih hati. Seperti orang yang sedang jatuh cinta dimabuk kasmaran.
Untuk menebus kesalahan karena meninggalkan Yanti ke Lombok, Kris ingin mampir ke Jakarta. Masalahnya, Kris tidak mendapat gaji sebagai relawan. Tidak punya cukup tabungan untuk membeli tiket pesawat. Lalu, bagaimana Kris bisa ke Jakarta?
Sebulan sebelum berakhirnya masa tugas, yakni bulan November 2018, Kris request pada pimpinan program, apakah boleh dibelikan tiket pesawat tujuan Jakarta. Pikirku, sama-sama mendarat di Jawa, harusnya tidak masalah.
Puji Tuhan, keinginan itu dikabulkan. Bahkan, dari Jakarta ke Salatiga Kris difasilitasi tiket kereta. Tuhan sungguh teramat baik. Bonus untuk anak yang rajin sekolah.
Mulanya, aku ingin memberi kejutan pada Yanti, datang tanpa memberitahunya. Yanti pasti terharu. Tapi, dasarnya Kris tidak berbakat membuat kejutan. Mau tidak mau Kris harus memberi tahu Yanti. Aslinya Kris tidak tahu akses transportasi di Jakarta. Maklum, anak rumahan.
Selain itu, Yanti sering tugas keluar kota. Kan tidak lucu kalau nanti Kris datang, Yanti pas pergi. Kedua, Kris perlu informasi dari Yanti tentang alamat rumah kakak rohani di mana Kris akan menumpang.
Usaha bertemu Yanti ini pun bukan tanpa tantangan. Selepas dari bandara, Kris tidak bisa memesan ojek online. Sebabnya, aplikasinya harus diperbarui sedangkan kapasitas penyimpanan HP penuh. Padahal sudah kadung nyaman memakai jasa ojek online kalau di kota besar.