Kendaraan darat hampir semua dia sudah lihat. Kali ini kesempatan anak kami naik pesawat. Tinggal kapan nanti di kampung naik kapal menyeberang ke Samosir.
Syukurnya, anak kami tidak mabukan dan tidak rewel. Keren!
4) Bulan Juli, momen yang tepat
Selesai acara pernikahan adikku (bulan Juni), ganti adik ipar di bulan Juli. Pas aku libur sekolah. Pas nikahan adik ipar, pas anak kami ketemu oppungnya (kakek). (Sampai si bayi bisa jalan, baru mau ketemu ini.) Anda tahu rasanya, punya cucu pertama tapi belum pernah menggendong. Rindu tak terucap.
Tambah lagi, bulan Juli anak kami masih 20 bulan, (di bawah 2 tahun) masih free tiket pesawat. Limpahnya berkat Tuhan. Kepulangan kami ini menjadi momen yang tepat.
Kepulangan kami juga menjadi kesempatan mengenalkan anak pada keluarga besar orang Batak di kampung Sumatra. Melihat semua keluarga dalam kondisi sehat, berkumpul dalam momen bahagia, indahnya!
Demikian kisah kami. Di Jawa kami tinggal dan berkarya, di Medan kami liburan ke kampung halaman. Anak kami menjadi saksi indahnya perjalanan kami menjelajah Jawa dan tanah Batak. Pergi berdua, pulang bertiga. --KRAISWAN