Selama di Lombok, Kris mendapat dukungan biaya hidup dari penyelenggara. Selain itu, di rumah orang tua angkat kami juga diberi banyak makanan. Belum lagi dari warga dusun yang kami layani. Walau menjadi korban gempa dengan kerugian material yang besar, sampai rumahnya hancur, mereka tidak pelit untuk berbagi dengan para relawan.
Secara materi, Kris tidak kekurangan atau kelaparan. Meski begitu Yanti kekeuh mengirimkan paket makanan, snack, obat dan vitamin untuk Kris. Yanti begitu perhatian dan penuh kasih pada Kris.
Namun ini belum cukup. Idealnya, kami bertemu dua bulan sekali untuk sharing dan PA bersama. Kris tidak membawa buku materinya, payah. Praktis tiga bulan itu kami tidak bisa PA. Padahal bisa saja meminta Yanti memfotokan lembar materinya.
Beginilah kalau punya Pasangan Hidup yang sepadan. Meski berjauhan, mengerjakan dua hal berbeda dan penuh tantangan; tetap saling mendukung dan mengasihi. Tiga bulan itu jika dirasakan per hari, rasanya lamaaaaa... Tapi bulan demi bulan berlalu dalam berbagi kasih dengan pasangan, bisa juga terlampaui. --KRAISWANÂ