Mulanya, aku pikir dalam tiga bulan itu aku bisa segera mendapat pekerjaan baru. Namun, Tuhan berkata lain. Hingga bulan Agustus aku masih terkatung-katung. Lima bulan aku resmi menganggur. Selama jobless itu Tuhan tetap memeliharaku melalui orang tua.
Beberapa usaha sudah aku tempuh. Dari mengikuti jobfair di kampus, pernah diundang interview sampai tes materi ke sekolah; semua nihil. Mereka menolakku!
Dalam kondisi tanpa pekerjaan begini, mana mungkin Kris membahas pernikahan dengan Yanti? Apakah Yanti masih mau tetap setia dengan Kris?
Boro-boro pernikahan, aku masih punya tanggungan angsuran motor, mau dibayar pakai apa? Apa motornya bisa diisi air agar berjalan? Akses internet hanya pakai wifi? Tabungan yang aku kumpulkan selama di Surabaya kian mengering untuk operasional dan angsuran motor. Miris!
Di tengah tekanan yang aku alami, Kris bersyukur Yanti tetap setia menemani Kris, mendukung dan memberi motivasi. "Tuhan pasti sediakan pekerjaann yang terbaik untukmu, pada waktuNya yang terbaik," hibur Yanti. Ah... Inilah kualitas Pasangan Hidup yang benar. Aku bersyukur! --KRAISWANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H