Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bima TikTok Memang Pintar, tapi Mulutnya Perlu Diajar

4 Mei 2023   23:57 Diperbarui: 4 Mei 2023   23:58 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang pintar bisa dilihat salah satunya dari caranya berbicara. Makin pintar biasanya makin banyak bicaranya, dan isinya berbobot. Tapi, pintar bicara belum tentu berhikmat.

Bima Yudho adalah salah satu pemuda asal Lampung yang bisa dikatakan pintar. Pertama, bisa kuliah di Australia. Kedua, kritikannya di Tiktok membuat Gubernur Lampung panas dingin sampai perut buncitnya tidak bisa disembunyikan.

Imbas aksinya, jalanan di Lampung yang selama bertahun-tahun rusak parah diperbaiki hanya 'dalam semalam'.

Tapi Bima kurang berhikmat. Saking pintarnya, tutur katanya kelewat kurang ajar karena menyebut seorang petinggi partai dengan "janda".

Setelah video kritik pada pemerintah Lampung, Bima kembali heboh dengan video di Tiktok yang menyebut Megawati "janda". Bima menyebut, videonya ini adalah video lama sebelum ia viral karena mengkritik Lampung. Ia menyebut videonya 'digoreng' hingga banyak netizen yang menghujatnya.

Di awal videonya, Bima menampilkan cuplikan percakapan Najwa dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Najwa: Jadi ya ini perintah partai? Ini perintah Ibu Mega? (tidak ditampilkan jawaban Ganjar)

Bima langsung menanggapi, "Udah ketebak dah. Lagian, disuruh ngomong sama itu janda, janda satu itu loe nurut. Aduh, udah deh... Nggak usah ditanggepin. Kaburrr! Kena loe!"

Kali ini, Bima tidak sopan. Pertama, dalam video tersebut jelas Bima menyebut Gubernur Ganjar dengan "Loe". Seorang mahasiswa menyebut gubernur dengan kata "Loe".

Kedua---yang paling membuat warganet geram---karena menyebut Megawati "janda". Siapa yang berani kurang ajar pada Megawati, ketua umum partai PDIP yang mengusung Jokowi menjadi presiden dua periode. PDIP juga pemilik suara terbanyak di DPR. Tapi Bima berani menyebut Megawati "janda".

Memang benar, Ibu Megawati adalah seorang janda. Tapi menyebut kata itu dibandingkan namanya langsung tidaklah etis. Mahasiswa (luar negeri lagi) kok tidak tahu tahu adab.

Alasan Bima menyebut Megawati janda

Bima mengungkap dalam video lain, alasannya menyebut Megawati "janda". Yakni karena kekesalannya gegara batalnya Indonesia jadi tuan rumah piala dunia U20. Di mana Ganjar sebagai salah satu kader PDIP, salah satu yang menolak timnas Israel. Hal ini dianggap membuat FIFA mengubah keputusannya.

Bima mengaku menyuarakan isi hati sendiri. Tapi apa kontribusi Bima dalam piala dunia U20, sedang para pemain berlogo Garuda di dada saja mengungkapkan kekecewaanya masih dengan sindiran yang sopan.

Bima masih muda dan berapi-api

Bima memang sudah minta maaf atas ucapan "janda". Namun, permintaan maaf ditujukan pada netizen sambil tertawa-tawa nyengir. Bukannya pada Ganjar dan Ibu Mega yang dia singgung. Bima bahkan mengejek netizen, "gue minta maaf banget yang sebesar-besarnya kepada para netizen di Indonesia kalau memang ucapan gue itu menyinggung kalian yang bekerja dengan partai, hahaha..."

Akibat perkataannya yang bertambah tidak sopan ini, banyak warganet menimpali, "Bima Ragilnya Lampung", "mirip Ragil" sampai "iiiih cucook". Anda tahu kan, Ragil dengan pasangannya yang gay, yang pernah diundang di podcast Dedy Corbuzier.

Di akhir video, Bima berpesan agar kata-katanya tentang "janda" tidak lalu membuat orang lupa esensi kritik yang ia sampaikan dan meminta netizen tidak menghakiminya secara personal.

Kuliahmu cukup jauh Bima, tapi kendali lidahmu masih dangkal. Orang takkan lupa jasamu yang 'membakar jenggot' gubernur Lampung. Tapi netizen juga bebas dan berhak menegur kamu sebagaimana kamu bicara sesukamu.

Kalau kamu masih terus belajar, ya belajarlah juga menerima kritikan dan teguran dari orang lain, anak muda.

Bima memang pintar, tapi mulutnya perlu diajar. Diajar agar berkata-kata lebih sopan dan tidak menyepelekan orang lain. Apalagi yang kedudukannya lebih tinggi dan lebih tua. --KRAISWAN 

Referensi: 1, 2, 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun