Aku sendiri butuh waktu sekitar setahun untuk mendoakan kriteria PH. Memohon belas kasihan Tuhan agar menunjukkan tanda yang jelas, siapa sosok yang aku dambakan.
Kedua, melakukan pendekatan (PDKT) dan mengecek kriteria.
Berdoa dilakukan dalam rangka berkomunikasi dan meminta kepada Allah, Sang Pemilik Kehidupan. Sedangkan usaha perlu dilakukan untuk menghidupi yang didoakan. Ora et labora. Bentuk usaha ini yakni PDKT pada target sambil mencocokkan dengan kriteria yang telah dibuat.
Kalau ada yang berpotensi dan mendekat tapi tidak cocok kriteria? Sambil diuji, mungkin belum nampak kriteria dalam diri orang tersebut. Jika memang tidak ada, ya skip saja. Tidak perlu membuang-buang waktu, apalagi memberi harapan palsu.
Bagaimana cara PDKT yang efektif? Prinsipnya gunakan semua media, kesempatan dan ide agar bisa berkomunikasi dengan doi. Ajaklah diskusi tentang topik tertentu, tanyakan pandangannya, atau lihatlah responsnya saat menghadapi masalah. Biasanya, yang responsnya mewakili karakter, yang nantinya setelah menikah tidak akan banyak berubah.
Jika dalam pengecekan kriteria ini sudah mengerucut pada satu orang, segera menyatakan perasaan. (Bukan nembak ya!) Apa alasan tertarik, kenapa mendoakan, dan apa tujuannya.
Ketiga, merespons segala bentuk jawaban.
Jika doi menjawab "Ya" atas pengakuan kita, beri dia waktu berdoa pribadi. Tanyakan, perlu berapa lama. Mungkin 1-2 bulan. Setelah batas waktunya, minta doi membagikan hasilnya. Jika "Ya", bisa lanjut ke doa bersama. Tapi jika doi menjawab "Tidak", ya sudah. Jangan dipaksa. Prosesnya kembali ke tahap PDKT. Jangan menyerah!
Keempat, berdoa bersama.
Di tahap ini harusnya sudah lebih mantab. Hal-hal yang didoakan seputar pergumulan bersama, supaya Tuhan memimpin dan mempersiapkan kita menuju ke relasi pacaran.