Pertama, menghindari anak melakukan copy-paste. Ketersediaan informasi hampir tak terbatas di dunia maya membuat anak-anak sekolah zaman sekarang memiliki daya kritis yang minim. Kalau malas berpikir, malas menulis, tinggal copy-paste saja. Jika begitu, keterampilan apa yang mau dinilai? Menulis manual juga mengajarkan anak untuk hidup jujur.
Kedua, menulis dengan tangan melatih motorik. Kelak jika sudah di jenjang SMA atau kuliah, mereka akan terbiasa mengetik dengan komputer. Bagiku, selagi masih SD mereka masih perlu menulis manual. Ini penting untuk perkembangan motorik mereka.
Ketiga, melatih daya nalar. Aku mengarahkan para murid, mereka boleh melihat dari referensi dari buku, majalah, maupun internet. Namun aku tidak mengizinkan mereka menjiplak, melainkan menulis ulang dengan kalimat mereka sendiri (memparafrase). Lembar kerja dikumpulkan di sekolah, jadi mereka meringkas dari rumah.
Di sekolah, mereka bisa menuliskannya di lembar kerja. Proses menulis manual ini bisa melatih daya nalar mereka. Apakah kalimatnya sudah benar, tanda baca sudah tepat, kalimatnya sudah sesuai atau belum, tulisannya rapi atau tidak. Meski tidak semua mahir, tapi langkah ini lebih cocok diterapkan.
Keempat, memantau pemahaman murid. Teks pidato ini aku minta untuk dikerjakan beberapa hari secara bertahap, 1 jam pelajaran setiap hari. Dimulai dari kerangka pidato, lalu mulai mengembangkannya menjadi paragraf. Dari setiap hari pengerjaan akan kelihatan progres tiap anak. Mana yang sudah paham, mana yang masih bingung. Untuk yang masih kebingungan, aku memberi bimbingan lebih intens.
Menulis itu susah, menulis teks pidato apalagi
Perlu setidaknya empat hari para muridku menulis teks pidato. Itu pun masih ada satu dua yang belum selesai. Tak apa, tidak semua murid memiliki keterampilan dan kemampuan yang sama. Meski sudah, mereka harus memiliki keterampilan menulis sebagai salah satu bentuk mengolah informasi.
Aku memberi dua hari untuk presentasi, kebanyakan justru bisa presentasi di hari pertama, kecuali yang sakit dan (alasan yang menjadi karakter) ketinggalan--H-1 praktik aku izinkan teks dibawa pulang untuk latihan. Bagi murid yang sudah selesai lebih dulu, mereka mendapat kesempatan untuk latihan di luar kelas, disaksikan beberapa teman sebagai penonton.
Menulis teks saja sudah susah setengah mati, bagaimana membacakannya di depan teman-teman? Makanya, latihan tadi dimaksudkan supaya bisa menolong mereka dalam mempersiapkan mental sebelum praktik.
Menulis itu susah, tapi jangan menyerah!