Apakah APK aman?
Seperti dijelaskan di muka, APK sejatinya adalah file yang dibuat untuk pemasangan aplikasi di Android. Namun, ada orang yang menyalahgunakannya. Alih-alih membuat aplikasi, file yang dibuat justru berisi ransomware atau malware lainnya. Begitu filenya di-klik, APK justru merusak dan mencuri data dalam ponsel. Termasuk informasi mobile banking, dompet digital bahkan riwayat obrolan rahasia sekalipun. Efek ini yang membahayakan dan merugikan pengguna.
Untuk itu, jika mendapat file APK dari sumber tidak dipercaya, misalnya melalui WA yang mengaku sebagai kurir, bisa jadi itu penipuan. Sebaiknya tidak diklik, atau abaikan. Kalau perlu, blokir nomornya.
Sebuah video yang dirilis Kompas TV melaporkan, telah ditangkap 13 pelaku penipuan melalui file APK dan kerugian dari 492 orang korban mencapai Rp 12 miliar. Wow! Komplotan ini punya peran berbeda-beda. Ada yang membuat aplikasi APK (pengembang), menguasai dan meretas ponsel korban, mengumpulkan data base di ponsel dan menguras rekening dan dompet digital. Kebanyakan korbannya adalah para nasabah bank.
Adapun pesan yang menyasar para korban ini ada templatenya (model), yakni "Selamat siang kak | Benar dengan SALMAH | Ada Paket dengan Nama SALMAH". Orang yang namanya bukan Salmah tapi tetap mengklik file, pasti jadi korban empuk.
Sering kali masyarakat kita tidak peduli, karena ingin melihat gambar atau foto, main klik, asal tekan "Yes" saja. Di sinilah psikologi korban dimanfaatkan oleh pelaku. Asal diklik-klik, seperti orang dihiptonis.
Cara mengecek APK
Jika terpaksa harus memasang aplikasi di ponsel dari sumber tidak dikenal sebaiknya dicek dulu. Ada beberapa cara untuk mengeceknya, di antaranya menggunakan VirusTotal, Nviso ApkScan, dan HashDroid. Dua daftar pertama adalah website, kita perlu menempel tautan APK di beranda. Sedang HashDroid harus menginstal aplikasi. Dengan mengecek sebelum dipasang bisa meminimalisir risiko.
Jangan Asal Klik
Pengalaman serupa pernah aku alami, meski bukan mendapat kiriman file APK. Suatu siang, aku ditelpon nomor asing, menawarkanku untuk mendapat penghasilan tambahan Rp20.000/ hari dan banyak bonus lainnya. Tugasku sederhana saja, yakni memberi review pada salah satu toko di Shopee. Aneh.
Waktu aku tanya, darimana dapat nomorku, si penelepon menjawab dari Shopee. Perusahaannya berafiliasi dengan Shopee. Keanehan kedua, aku kan jarang belanja di Shopee. Katanya, nanti akan ada rekan si penelepon akan japri aku untuk keterangan lebih lanjut. Dengan keanehan itu, aku langsung abaikan pesannya.