Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Viral Dataran Mekkah Menghijau, Tanda Kiamat atau Perubahan Iklim?

13 Januari 2023   13:35 Diperbarui: 13 Januari 2023   13:41 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mekkah, Arab Saudi adalah wilayah Timur Tengah yang terdiri dataran tandus dan gurun pasir. Namun, publik dibuat heboh oleh sebuah unggahan yang menampilkan daratan Mekkah untuk pertama kalinya menjadi hijau. Salah satunya video yang diunggah pada 7 Januari 2023.

Unggahan ini tentu mengundang beragam reaksi dari warganet, tak ketinggalan warganet Indonesia. Penampakan daratan hijau di Mekkah diunggah di Twitter oleh @theholymosques. Foto yang diunggah menampilkan sejumlah lanskap yang tidak seperti wilayah gurun pasir sebagaimana biasanya.

Cuitan tersebut telah dilihat tujuh juta orang dan mendapat beragam komentar. Sampai ada yang menghubungkannya dengan akhir zaman. Akun @orevasamib mengunggah meme Homer Simpson yang membawa papan bertuliskan "The end is near."

Warganet Indonesia tak mau kalah. Ada yang menulis "Takut banget", "Sudah memasuki late game", sampai "Nanti dulu dong please, masih banyak wishlist gue yang belum ke checklist" Memangnya akhir zaman harus menunggu checklist-mu?

Akun @fiqah_yasin menulis, fenomena ini adalah pertanda baik bagi alam, namun pertanda buruk bagi umat muslim. Akun @jonedion56 juga menulis "Lembah pegunungan sekitar Mekkah tampak subur dan menghijau. 'Tidak akan tiba hari kiamat hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai.' (HR Muslim)"

Kata ahli tentang Mekkah menghijau

Menurut Arabia Weather (7/1/2023), citra satelit Terra milik NASA mengungkap pemandangan hijau di beberapa wilayah Arab Saudi. Vegetasi ini muncul di daerah kering yang didominasi gurun, seperti Mekkah, Jeddah dan Madinah.

The Islamic Information mencatat, selama beberapa hari terakhir memang tercatat aktivitas curah hujan yang tinggi di Arab sejak Desember 2022. Curah hujan ini terjadi terus-menerus, sehingga beberapa daerah khususnya di wilayah barat Arab tertutup tanaman hijau.

Gurun di padang pasir bisa berubah drastis dari siang (suhu mencapai 38 derajat) ke malam (suhunya -4 derajat) karena udara sangat kering. Beberapa spesies tumbuhan gurun memiliki siklus hidup pendek beberapa minggu selama periode hujan.

Daratan Mekkah mendadak menjadi hijau | foto: Twitter/@theholymosques
Daratan Mekkah mendadak menjadi hijau | foto: Twitter/@theholymosques

Mengutip National Geographic, banyak tumbuhan gurun bersifat semusim. Benihnya mungkin tidak aktif selama bertahun-tahun selama musim kering yang panjang. Ketika hujan datang, benih-benih itu bertunas dengan cepat. Tumbuh, mekar, menghasilkan benih baru, mati dan seringkali dalam waktu singkat. Hujan deras dapat mengubah gurun menjadi negeri penuh bunga hampir dalam semalam.

Gurun bisa menjadi sabana dengan teknologi

Bisa jadi, terlalu cepat menghubungkan fenomena ini dengan kiamat/ akhir zaman. Sebab hijaunya dataran Mekkah bukan peristiwa mustahil tanpa sebab. Ada peristiwa fisika yang mendasarinya, salah satu curah hujan yang tinggi secara terus-menerus. Kalau memang tanda akhir zaman, pasti lebih sulit dijelaskan dengan logika.

Lagi pula di zaman secanggih sekarang, dengan teknologi bisa dilakukan beberapa rekayasa pada cuaca. Melansir CNN Indonesia, tumbuhnya tanaman hijau di gurun bisa dibantu dengan modiifikasi teknologi.

Studi pada 2018 mengungkapkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Angin (PLTB) dalam jumlah besar dapat membantu proses penghijauan di daerah gurun. Efek pembangkit listrik ini dapat meningkatkan panas dan kelembapan di sekitar Gurun Sahara yang berpotensi tumbuhnya tanaman. Para peneliti menemukan peningkatan hujan rata-rata 0,25 mm/hari di daerah yang menggunakan PLTB.

Menurut Haramain Sharifain, blog lokal Saudi, pemandangan hijau di Saudi diperkirakan akan kembali gersang dan tandus setelah musim penghujan reda. Saudi yang terletak di daerah Timur Tengah memiliki iklim gurun yang gersang, biasanya hujan mengguyur hanya 2-3 hari/ tahun. Kita simak saja, apakah dataran ini akan menghijau permanen, atau nantinya betulan kembali gersang.

Penutup

Fenomena langka daratan Mekkah menjadi hijau tentu menimbulkan banyak tanggapan. Entahkah yang percaya sebagai tanda akhir zaman atau fenomena perubahan cuaca. Lebih penting, mari kita menjalani hidup yang Tuhan percayakan sesuai iman masing-masing, syukur bisa memberi manfaat bagi sesama. Sebab akhir zaman itu datangnya seperti pencuri, tiada seorang pun yang tahu. --KRAISWAN 

 

Referensi: 1, 2, 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun