Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meski Megap-megap, Hidup Harus Level Up (2)

10 Januari 2023   00:17 Diperbarui: 10 Januari 2023   00:19 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jhon LBF, pengusaha muda sukses dan kaya dengan cincin di setiap jari tangan | gambar: IG/jhonlbf via tribunsumsel.com

Aku merasa perlu melanjutkan judul artikel "Meski Megap-megap, Hidup harus Level Up", bagian ke-2, sebab ada kasus yang begitu mirip, bahkan relevan.

Kapan lalu heboh di media sosial video yang menampilkan seorang anak laki-laki, Tiko (23) dan ibunya tinggal di rumah mewah tanpa aliran listrik dan air. Sulit dipercaya, tapi itu betul terjadi selama 12 tahun dan ibunya mengalami gangguan jiwa. Tiko merawat ibunya seorang diri.

Keteguhan hati pemuda ini membuatnya mendapat banyak tawaran berkat. Tiko ditawari untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Saat ini ia dikabarkan sedang menempuh paket C. Kisah perjuangan dan ketabahannya merawat ibunya terdengar pengusaha terkenal, Jhon LBF. Jhon menawari Tiko secara langsung untuk bekerja di salah satu perusahaannya dengan gaji Rp 10 juta per bulan.

Jhon tersentuh dengan kisah Tiko yang merawat ibunya, Eny, belasan tahun dengan segala kekurangan di rumah mewah tanpa listrik dan air. Jhon juga kagum dengan anak muda seperti Tiko yang sangat mengasihi ibunya.

Sifat Tiko ini disebut sama dengan Jhon yang menyayangi ibunya sendiri. Jhon berujar, akan memberikan gaji 10 juta untuk tahap awal. Kalau performance-nya bisa bagus, Tiko akan diberi peningkatan gaji dan karir. Menariknya lagi, Tiko bebas memilih mau bekerja di perusahaan yang mana milik Jhon LBF.

Jhon bukan pansos. Tujuannya merekrut Tiko hanya satu, yakni ingin memberi kesempatan bagi Tiko yang dinilai adabnya luar biasa. Attitude-nya sangat baik. Tentang kemampuan, kompetensi bekerja, dan skill akan diajari langsung oleh Jhon LBF. Jhon tidak melihat ijazah Tiko, tidak sekolah pun bukan masalah. Jhon siap mendukung Tiko untuk bisa kuliah.

Jhon menunggu respons Tiko apakah berniat bergabung dengan perusahaannya. Jhon mengucapkan terima kasih karena sudah memberi contoh yang baik, bagaimana seorang anak harus sayang pada ibunya. "...semangat terus, Tuhan pasti kasih jalan, Allah pasti kasih jalan terbaik buat masa depannya bro Tiko, sehat selalu buat mamanya bro Tiko..." tutup Jhon LBF.

Siapa Jhon LBF?

Jhon LBF diketahui bernama asli Henry Kurnia Ardhi. Pria kelahiran Tangerang tahun 1985 memiliki beragam bisnis di usia muda. Ia memulai usahanya pada 2018. Saat itu ia menerima banyak hinaan dan cacian dari banyak pihak.

Jhon LBF, pengusaha muda sukses dan kaya dengan cincin di setiap jari tangan | gambar: IG/jhonlbf via tribunsumsel.com
Jhon LBF, pengusaha muda sukses dan kaya dengan cincin di setiap jari tangan | gambar: IG/jhonlbf via tribunsumsel.com

Namun semua itu mendorongnya untuk merubah hidup. Jhon memulai bisnis dengan mendirikan PT Lima Sekawan Indonesia yang bergerak di bidang jasa pengaturan pelunasan perusahaan. Kini, Jhon memiliki perusahaan Mevol, Hivefive, Jhon teks, Jhon traktor, Jhon skin dan Jhon tainment.

Apa pekerjaan Tiko?

Bagi kebanyakan kita sudah jengkel dan mencak-mencak kalau aliran PLN atau PDAM tidak menyala beberapa jam. Sedangkan Tiko dan ibunya tinggal di rumah tanpa akses air dan listrik selama 12 tahun. Kok bisa?

Lalu bagaimana Tiko menghidupi diri dan ibunya? Diketahui Tiko melakoni pekerjaan sebagai satpam di kompleks tempat tinggalnya. Ia juga menjadi makelar jual beli mobil. Padahal ia punya impian menjadi seorang insinyur. Impiannya harus dipendam demi bekerja menafkahi ibunya.

Tiko, pemuda yang berhasil level up

Aku ingin menyoroti kisah Tiko sebagai sosok yang berhasil level up/ naik tingkat di usia muda. Pertama, latar belakangnya sebagai anak yatim yang mengurus ibunya yang sakit jiwa dan pekerjaan sebagai satpam dan makelar kendaraan. Karena efek medsos, ia ditawari pekerjaan sebagai pegawai kantoran dengan gaji Rp 10 juta/ bulan.

Logikanya, perusahaan mana yang dengan gila menggaji orang yang tidak punya keterampilan khusus maupun ijazah. Aku yakin, ini berkat dari Tuhan untuk Tiko. Para karyawan di tempat Jhon bisa jadi iri dengan Tiko. Seperti pakai sihir, pemuda yang "tidak jelas" ini langsung digaji tinggi, sedang mereka mungkin butuh usaha bertahun-tahun.

Namun, kabar terbaru Tiko menolak tawaran Jhon LBF. Alasannya, Tiko ingin fokus merawat sang ibu yang menjalani perawatan di rumah sakit sampai mamanya pulang. Wow! Ini menjadi salah satu bukti Tiko adalah anak yang berbakti, tidak silau dengan pekerjaan gaji besar dan jalan instan yang Jhon LBF tawarkan.

Ini poin kedua yang lebih penting, Tiko bisa level up secara karakter. Ia tidak mata duitan. Padahal diketahui Tiko bukan anak kandung Ibu Eny dan suaminya, melainkan hanya anak angkat. Berarti kasih Tiko untuk ibunya benar-benar tulus.

Tiko justru ingin membuka usaha sendiri, dan Jhon LBF siap memberi bantuan modal untuknya. Tak muluk-muluk, Tiko ingin kerja dulu biar punya showroom sendiri, minimal jual beli motor second. Dengan rencana usaha ini, belum tentu seminggu sekali orang beli motor second, sedangkan seandainya Tiko mau menerima tawaran Jhon LBF dia punya pemasukan tetap.

Jhon berjanji akan merenovasi rumah Tiko agar menjadi layak huni. Lalu menanyakan fasilitas apa saja yang Tiko butuhkan. Tak hanya itu, dalam pertemuannya dengan Tiko, Jhon mengangkat Tiko menjadi adiknya. Wah, bersyukur sekali!

Penutup

Begitulah, hidup ini adalah perjalanan tentang berdoa dan berusaha. Tidak usah mengatur Tuhan, kata Jhon LBF. Tiko adalah salah satu dari banyak orang yang berkesempatan level up karena memiliki kualitas dalam diri. Siapkah anda level up? --KRAISWAN

Referensi: 123

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun