Gerai Hokben di Salatiga terletak di Jl. Diponegoro No. 41, baru dibuka akhir Oktober. Sebagai restoran cepat saji ala Jepang yang baru buka, diminati banyak pengunjung. Dan benar saja, begitu kami masuk antriannya sudah di depan pintu masuk. Pas jam makan siang pula. Resto ini berada di perempatan, tidak cukup luas. Awal buka begini, biasanya pengunjung membludak.
Saat mengantri itu kami bertemu teman pasutri (mereka temanku SMA, si perempuan teman kuliah istriku). Kata mereka, antrian sudah terjadi sejak pagi, banyak yang komplain. Setelah mengantri sekitar tiga puluh menit, pesanan kami tiba juga. Tak lupa membungkus untuk si kecil.
Meski rasa masakannya enak, aku tidak ngebet untuk makan di Hokben. Sekedar untuk membahagiakan istri yang sudah lama ingin makan Hokben. Sudah ada di Salatiga, tidak perlu jauh-jauh ke Semarang/ Solo. Bagi kami, bisa menikmati waktu dan momen bersama pasangan adalah suatu kebahagiaan. Restoran/makanan bukan yang utama.
Apakah kami akan rutin makan di Hokben? Belum tentu. Harganya tidak ramah di dompet. Ini pun juga pas aku dapat BSU BPJS Ketenagakerjaan yang sempat pending, hehe.
Omong-omong, meski harga menu di Hokben mahal, masyarakat dari berbagai kalangan rela mengantri. Ada yang berdua dengan teman, pasangan, hingga sekeluarga. Mereka tentunya kaum berada. Atau penerima BSU yang pending juga ya? Entahlah.
Strategi Hokben cukup pintar. Saat di kota besar seperti Jakarta Hokben sudah bukan lagi makanan mewah karena banyak restoran lain yang tak kalah menarik, mereka melebarkan sayap ke kota-kota kecil. Di Jawa Tengah ini, awalnya di Ungaran, lalu ke kota mungil Salatiga. Di sini tentu masih banyak peminatnya. --KRAISWAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H