Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ada Futri di Antara Mendag Zulhas dan MinyaKita

12 Juli 2022   15:13 Diperbarui: 12 Juli 2022   22:17 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zulhas menunjukkan MinyakKita | foto: Liputan6.com/Angga Yuniar

Tentang MinyaKita

Pemerintah meluncurkan minyak goreng kemasan MinyaKita, minyak goreng curah dalam bentuk kemasan. Minyak goreng dalam kemasan ini diharapkan dapat memperluas jangkauan masyarakat dan mengatasi kelangkaan minyak goreng.

MinyaKita merupakan merek dagang milik pemerintah, yakni minyak goreng murah dengan kemasan sederhana seharga Rp14.000/ liter atau Rp15.500/kg. Zulhas menyebut lancarnya distribusi membuat stok dan harga minyak goreng curah dapat terkendali.

Namun, MinyaKita dianggap bukan menyelesaikan masalah utama tentang minyak goreng. Tidak ada garansi harganya akan sama (HET) di seluruh daerah di Indonesia sesuai ekspektasi pemerintah. Hal itu disampaikan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI). Program MinyakKita bisa saja direalisasikan dengan baik asal permasalahan di hulu dibereskan.

Masalah utama yang harus diselesaikan oleh Kemendag yakni rantai distribusi. Rantai distribusi minyak goreng dianggap sangat ruwet, jadi harus diatasi secara ketat, tepat dan akurat. Wilayah Papua, Maluku, Bali dan daerah-daerah lain di luar Jawa masih terkendala dengan distribusi yang mahal. Wilayah tersebut harus diperhatikan pemerintah, dalam hal ini Kemendag.

"Minyak curah tetap, tidak ada perubahan apapun. MinyaKita ini tambahan (opsi)," ujar Zulhas (6/7/2022). Tidak ada perubahan apa pun.

Kenapa tidak sanggup memulihkan minyak kemasan?

Sungguh disayangkan, meski sudah diganti orang, Kemendag tidak becus mengembalikan harga, dan ketersediaan minyak goreng kemasan. Payah. Para mafia sudah ditangkap. Jokowi bahkan sempat menutup kran ekspor bahan baku minyak, lalu direvisi karena petani dan pengusaha sawit menjerit.

Lalu, kenapa tidak sanggup memulihkan minyak goreng kemasan?

Alih-alih memulihkan minyak goreng kemasan, pemerintah justru mengemas minyak curah, dan melabelinya "MinyaKita". Zulhas yang banyak pengalaman itu cuma sanggup mengemas minyak curah sebagai solusi.

Padahal, minyak curah memiliki komponen asam lemak yang lebih tinggi yang menyebabkan minyak mudah rusak. Minyak curah juga tidak jelas asal-usulnya, sempat dilarang karena berbahaya. Kini, justru pemerintah yang menggalakkan minyak curah yang dikemas sebagai alternatif untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun