Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

E-KTP Digital Dirilis, Semoga Tak Bikin Meringis

14 Januari 2022   08:55 Diperbarui: 17 Januari 2022   19:18 1695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita tidak perlu memfotokopi KTP atau dokumen penting, artinya pendapatan pegawai perfotokopian bakal berkurang. Ya, itu konsekuensi era ini. Jangankan staf fotokopi, nantinya teller bank bakal digantikan dengan mesin. Hidup ini memang harus realistis, kawan.

Meski sudah berlabel elektronik, e-KTP masih harus difotokopi. Beberapa waktu lalu viral video seorang pria mencongkel chip dalam e-KTP demi menjawab rasa penasarannya tentang ada/ tidaknya chip. (indozone.id) Mungkin saking geramnya. Tidak berguna. Dipasang chip atau tidak juga tak ada efeknya. Di awal peluncuran, kalau anda masih ingat, bahkan warga dilarang memfotokopi e-KTP, takut kalau rusak tulisannya tidak kelihatan.

Dengan model digital, kita tidak perlu lagi memfotokopi. Kalau hilang, tinggal minta ke dukcapil setempat agar dikirimkan e-KTP digital yang baru. Syaratnya e-KTP lama difotokopi, wkwk. Jika begitu, kan malah bikin meringis.

Sebuah saran

Pembaruan suatu program perlu belajar dari versi sebelumnya, termasuk e-KTP. Bukannya malah menjejalkan cover (label "digital") pada kepayahan/ kegagalan yang sudah ada. Tidak usah muluk-muluk ke KTP digital. Kalau chip dalam e-KTP itu memang berguna, terapkan saja alat pemindai di ruang publik. Itu sudah cukup memudahkan masyarakat. Nama e-KTP v.02 lebih ear catching daripada e-KTP digital. --KRAISWAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun