Sebagai salah satu sumber energi terbesar di Bumi, matahari tersedia gratis bagi semua makhluk hidup. Selain melimpah, sumber kalor ini menghasilkan nol pencemaran.
Dengan matahari sebagai supply energi sekaligus pusat tata surya, hidup manusia di bumi harusnya berlajan seimbang. Namun, manusia tidak pernah puas. Ia selalu menginginkan lebih dari yang sudah Tuhan sediakan.
China telah berhasil membuat matahari buatan di Kota Hefei yang beroperasi dengan mencetak rekor selama 17 menit 36 detik pada suhu 70 juta derajat Celcius---5 kali lebih panas dari matahari asli.
Proyek matahari buatan ini diberi nama The Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST), diteliti oleh lebih dari 10.000 peneliti China dan asing. (IG/voaindonesia) Bandingkan dengan nasib peneliti kita akibat peleburan Eijkman ke BRIN.
Para ilmuwan berharap The EAST (HL-2M Tokamak) bisa memanfaatkan kekuatan fusi nuklir, dan menciptakan 'energi bersih yang stabil dan tak terbatas' dengan meniru reaksi yang terjadi secara alami di matahari. Sebelumnya, pada Mei 2021, The EAST juga mencetak rekor dunia karena beroperasi mencapai suhu 120 juta derajat Celcius selama 101 detik.
Para ilmuwan telah berusaha memanfaatkan kekuatan fusi nuklir selama lebih dari 7 dekade. Mereka menggabungkan atom Hidrogen untuk membuat Helium di bawah tekanan dan suhu sangat tinggi sehingga menghasilkan energi berupa cahaya dan panas. (kompas.com)
Secara sederhana, prinsip kerja The EAST adalah meniru reaksi inti bintang. Tapi hal ini bukanlah pekerjaan mudah maupun tanpa risiko. Desain yang paling umum untuk reaktor fusi, Tokamak, bekerja dengan cara memanaskan plasma sebelum menjebaknya di dalam ruang reaktor silinder berbentuk donat dengan medan magnet sangat kuat.
Namun, menjaga gulungan plasma yang bergolak dan super panas di tempatnya cukup lama agar terjadi fusi nuklir adalah proses yang rumit. Ilmuwan Soviet Natan Yavlinsky merancang Tokamak pertama kali pada 1958. Salah satu hambatannya adalah menangani plasma yang cukup panas agar melebur. Harus menemukan cara untuk mengurungnya sehingga tidak membakar dinding reaktor dan tanpa merusak proses fusi.
Atas pencapaian besar ini, negara-negara lain pantas mengangkat topi pada China. Barangkali ini maksud pepatah, belajarlah sampai ke negeri Cina. Namun, selalu ada getah di balik nangka yang nikmat. Selalu ada ancaman/ dampak negatif dari segala aktivitas manusia.
Kekuatan yang besar disertai tanggung jawab yang besar
Jika anda penggemar pahlawan super berkostum merah dengan pelontar jaring dari tangan, pasti ingat kutipan di atas. Aku sangat setuju. Kekuatan yang besar harus disertai tanggung jawab yang besar. Jika tidak, justru bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menjelaskan matahari buatan China bisa melelehkan Bumi jika reaktor mengalami kebocoran. Namun, Kepala Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir BATAN, Dhandang Purwadhi menyebut, risiko kebocoran sangat minim. (cnnindonesia.com) Minim tetaplah risiko.
Para peneliti The EAST, lanjut Dhadang, pasti punya standar penelitian yang terkendali. Sebab, penelitian menggunakan energi nuklir tidak bisa sembarangan. Dalam penelitian itu, plasmanya (energi nuklir hasil reaksi fusi) pasti tidak banyak, dalam ukuran yang bisa dikendalikan. Mereka juga pasti punya pendingin yang mampu mendinginkan Tokamak.
Untuk mencapai reaksi fusi, tabung Tokamak dipanaskan hingga 1 miliar (10 pangkat 9) derajat Celcius. Setelah digunakan untuk menghasilkan energi panas, tabung "donat" itu perlu didinginkan agar bisa dipakai kembali.
Untuk menjaga energi tetap berada dalam wadah, lapisan dalam Tokamak memanfaatkan gaya magnet berupa dua kutub positif sehingga menghasilkan energi tolak-menolak. Dengan gaya magnet sejenis ini, plasma yang tercipta bisa menggantung di tengah tabung "donat". Sehingga panasnya dipastikan tidak menyentuh tabung dan meminimalkan risiko kebocoran.
Akademisi Fisika Nuklir Universitas Pertahanan Mutia Meireni menjelaskan, jika terjadi kebocoran dalam reaksi fusi tersebut, dampaknya tidak sebanyak kebocoran dalam reaksi fisi. Apa itu reaksi fusi dan fisi?
Reaksi fusi adalah proses menggabungkan unsur bermassa ringan menjadi unsur yang lebih berat. Sedangkan reaksi fisi dalam pembentukan energi nuklir memecah atom menjadi beberapa bagian. Proses yang kedua lebih berbahaya karena reaksinya tidak akan pernah berhenti.
Sementara reaksi fusi pada HL-2M Tokamak lebih minim risiko. Jika terjadi kebocoran misalnya, yang keluar adalah unsur ringan. Menurut Mutia, alasan lain reaktor fusi minim kebocoran, karena jika proses pengoperasiannya bermasalah alat ini akan otomatis berhenti. Sedang pada reaktor fisi prosesnya terus beroperasi.
Unsur yang mungkin berbahaya dari The EAST adalah limbah tritium yang digunakan untuk menciptakan plasma panas. Tritium sendiri memiliki waktu peluruhan yang singkat, yakni 12,3 tahun. Bagiku tidak betulan singkat, karena 1/7 hidup seseorang dijalani dalam ancaman limbah radioaktif jika terjadi kebocoran.
Ada banyak manfaat yang didapat dari proyek matahari buatan ini. Menurut Mutia, harga energi bisa lebih stabil dan terjangkau. Energi terbarukan ramah lingkungan sehingga tidak terus bergantung pada energi fosil yang kian menipis. "...energi akan murah karena bahan bakar bisa diambil dari air laut, litium ada banyak, otomatis harga listrik akan lebih murah dan stabil. ...lebih ramah lingkungan," tutup Mutia.
Seringkali pekerjaan manusia menyebabkan kerusakan
Dunia takkan lupa bagaimana Jepang kewalahan mengatasi limbah nuklirnya. Jepang hendak membuang 1,25 juta ton air limbah radioaktif pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut akibat gempa bumi dan tsunami 2011 silam. Buahnya, negara tetangga dari China hingga Korsel memprotes keras. Jubir Kemenlu China, Zhao Lijian, menganggap tindakan Jepang itu tidak bertanggung jawab. (13/4/2021 cnnindonesia.com)
Einstein, salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa menyesali idenya tentang reaksi fisi Hidrogen. Karyanya justru dipakai oleh sekelompok orang untuk membuat bom atom untuk membunuh sesama manusia. Meski China mengaku matahari buatan sebagai sumber energi, apa jaminannya tidak disalahgunakan oleh manusia?
Sabda netizen tentang matahari buatan China
Bukan netizen +62 namanya kalau tidak nyinyir. Proyek The EAST yang luar biasa mendapat tanggapan beragam dari warganet kita. @cumaanneaja: "Kebayang kalo meledak" Barangkali mewakili kecemasan kebanyakan kita. "Malaikat be like "udah bener Tuhan menjauhkan matahari dari bumi, ini malah di buat di bumi"" @ooh_ojan22. Â Tak kalah pedas, @devii_virhana "Setelah ada matahari ini, apakah mereka akan bikin sunblock khusus?" (penekanan: made in China, wkwk) (IG/voaindonesia)
Bagaimana dengan Indonesia?
China sudah punya matahari sendiri, Indonesia masih suka ribut sendiri mempermasalahkan agama, latar belakang, pandangan politik atau golongan orang lain. Ini salah satu hambatan terbesar kemajuan bangsa kita. Dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi, China telah berlari menjauhi negara-negara maju, sedangkan kita negara berkembang masih sering mengejek dengan made in China. --KRAISWAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H