Poin 2, para murid boleh memilih jenis pantun yang akan dibuat. Kebanyakan membuat pantun nasihat. Disarankan membuat bagian isi lebih dulu, karena di sini letak makna pantun. Kalau kita sudah tahu mau menyampaikan apa, lebih mudah membuat sampirannya.
Contoh, aku memberikan suatu teks tentang gotong-royong. Aku berikan isinya sebagai berikut: Mari kita melakukan gotong-royong, Agar pekerjaan cepat selesai.
Hayo, coba anda buat sampirannya. Bisa? Harusnya sampiran jadi lebih mudah, yakni Buah rujak buah kedondong, Makan siang menunya gulai.
Berikut ini beberapa pantun buatan muridku, yang niatnya aku arahkan mereka membuat pantun nasihat, malah ada ajakan untuk hidup sehat bernada jenaka.
Pagi hari sarapan bubur, siangnya makan nasi jagung
Semoga anda terhibur, tak usah merasa tersinggung
Sebagai penutup, aku juga ingin berpantun. Kalau ada sumur di ladang, bolehlah kita menumpang mandi | Kalau ada umur panjang, bolehlah kita berpantun lagi. --KRAISWAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H