Ulos merupakan kain hasil budaya khas Batak. Kain ini berperan penting dalam kehidupan masyarakat Batak. Ulos secara harfiah berarti selimut. Merupakan hasil tenun berbentuk selendang dengat motif khas Suku Batak.
Masyarakat setempat menganggap kain ulos sebagai lambang kasih sayang yang dapat memberikan kehangatan, pemberian restu dan penyaluran berkat. Masyarakat Batak selalu menggunakan kain ulos hampir di setiap upacara adat yang diselenggarakan. Upacara kelahiran, pernikahan, kematian, dan penyambutan tamu agung. (kompas.com) Jika anda berkunjung ke Danau Toba, wajib membeli ulos sebagai oleh-oleh.
Beberapa desa wisata yang membuat kerajinan kain ulos yakni Desa Meat, Dusun Lumbantogatorop, Desa Papande, Kecamatan Muara, dan Kabupaten Tapanuli Utara. Harga tiap kain ulos mulai dari Rp650.000. (kumparan.com)
Menawan di Segala Muka
Selain wisata air, Danau Toba menyajikan wisata perbukitan. Sekitar tahun 2015, pemilik bukit yang menjorok ke Danau Toba membukanya menjadi tempat wisata. Disediakan wahana flying fox dan ayunan raksasa, dan wahana lain untuk berfoto. Untuk foto prewed juga cocok.
Ada beberapa warung yang menyediakan menu ringan seperti mi instan, gorengan, kopi, teh, maupun air mineral. Di tempat bersuhu dingin, makan dan minum yang hangat-hangat dengan pemandangan indah Danau Toba. Nikmat mana yang kau dustakan...
Setelah semua prosesi pernikahan adat selesai, aku dan keluarga dari Jawa berwisata ke Desa Tongging. Perjalanan sekitar 90 menit dengan mobil/motor. Dari ketinggian ke jalan menurun selalu disajikan pemandangan indah. Nampak air terjun Sipis-piso yang menawan bak di luar negeri.
Kami memilih Pulau Paropo, pulau kecil di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo di tepian Danau Toba. Meski tak selengkap wahana di Tigaras, tapi pemandangannya menakjubkan. Dari puncak, kita bisa menikmati pemandangan danau dan perbukitan memukau dalam arah 360 derajat! (lihat di sini) Wonderful Indonesia!