Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pergi-Pulang Lancar Naik Kereta tapi Positif Covid-19, Kok Bisa?

2 Juli 2021   21:18 Diperbarui: 4 Juli 2021   02:00 3568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang tunggu di Stasiun Solobalapan | foto: KRAISWAN

Singkat cerita, Sabtu sore dalam jeda Zoom meeting aku tes ke stasiun. Persiapanku? Makan banyak, istirahat cukup, makan buah dan vitamin, berpikir positif, berdoa, dan yakin! Atas saran istri, aku harus sering kumur. 

Sebelum berangkat dan sebelum ke ruang tes aku kumur dengan larutan strong acid. Spesimennya adalah udara dari mulut, jadi mulutnya harus bersih, begitu logikanya. Hasilnya: NEGATIF!

Hasil tes GeNose, kiri: mau berangkat, kanan: mau pulang | foto: KRAISWAN
Hasil tes GeNose, kiri: mau berangkat, kanan: mau pulang | foto: KRAISWAN

Aku bingung, harus bersorak atau terisak. Aku bisa naik kereta, pulang malam itu, segera bertemu istri; harusnya bersorak. Tapi terisak, ternyata tes GeNose sangat lemah! Dua kali aku tes dan lolos, padahal kemungkinan besar masih positif. Di kereta aku tetap pakai dobel masker, tak beranjak dari kursi dan tak kontak dengan siapa pun. Di Gocar rute Semarang-Salatiga aku duduk di kursi tengah, tak banyak bicara dengan driver.

Ahmad Utomo, pakar biologi menolak penggunaan tes GeNose yang dinilai tak akurat. Termasuk banyak testimoni masyarakat, hasilnya tak cocok dengan tes PCR. (yogya.inews.id) Hal senada disampaikan Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Hermawan Saputra, alat tes Covid-19 buatan kampus UGM ini tidak bisa dipakai untuk penemuan kasus baru. Bagi perokok, atau orang yang mengonsumsi makanan berbau misalnya, dapat mengurangi akurasi tes GeNose. (cnbcindonesia.com)

Ada hal baik dari keadaan tidak baik

Seandainya aku tak jadi pergi, aku tak ada keharusan melakukan tes. Bisa jadi aku tak pernah tahu bahwa terinfeksi. Dampaknya bisa lebih parah, menularkan pada lebih banyak orang. Meski selama di Surabaya itu aku isoman dan merepotkan banyak orang, aku bersyukur. Sejarah hidupku mencatat aku salah satu pejuang melawan Covid-19.

Terima kasih ibu mentor, rekan-rekan, satgas Covid Jatim-Bali dan semua teman-teman yang penuh kasih dan perhatian. Kalianlah support system yang ampuh!

Dari pengalamanku tes GeNose sangat TIDAK AKURAT. Bayangkan, ribuan orang---yang kemungkinan positif---bisa bepergian via kereta, justru bisa menularkan virus lebih luas. Sejak diumumkan alat tes GeNose, aku memang tak pernah takjub.

Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama. Kalau diringkas 1 M: Memakai hikmat Tuhan dalam segala keadaan. Bukan vaksinasi atau percaya diri berlebih yang melindungi kita dari Covid-19. Tapi sikap kita dalam menjaga prokes. --KRAISWAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun