Beda lagi dengan mata air Senjoyo. Tidak ada larangan membawa makanan atau minuman. Kalau mau bawa dari rumah boleh, meski sedikit repot. Kami bahkan membawa tikar sebagai alas duduk, hehehe. Ini niat apa hemat kebangetan? Di tepi kolam tersedia beberapa bangku bambu, tapi jumlahnya terbatas. Meski ada rerumputan sebagai alas duduk, bisa jadi kotor. Bawa alas sendiri solusinya.
Bawa makanan dan minuman dari rumah, beralas tikar, memandangi kolam berlatarbelakang pepohonan. Wuihhh... syahdu po ra?
5) Tersedia tempat berteduh
Bulan Mei-Juni seharusnya memasuki musim kemarau. Siapa sangka, cuaca sekarang ini tak pasti. Hujan bisa datang sesukanya, tak kenal waktu. Waktu kami beranjak, langit mendung. Ada niatan membawa payung lipat tapi kelupaan. Minimal ada jas hujan di jok, aman.
Betul saja, belum sejam kami mendaratkan badan, air di kolam telah diserang rintik kecil. Tak lama, betulan hujan. Gulung tikar, kemas lagi semua bekal dan mencari tempat berteduh.
Syukurnya di Senjoyo ini ada beberapa warung makan. Meski masih kenyang, kami mampir di salah satu yang terdekat. Beberapa pengunjung berdiri di emperan, numpang berteduh. Sekalian berteduh, kami memesan makanan. Nila goreng dan mendoan. Hangat-hangat, di luar hujan deras. Cocok!
Sesederhana itu piknik murah dan mudah ala kami. Apakah anda punya cara lebih asyik buat piknik? Yuk, bagikan! --KRAISWAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H