Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mandi Bersama, Upaya Menghapus Dosa Berujung Nelangsa

14 Maret 2021   17:26 Diperbarui: 14 Maret 2021   17:33 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak mandi di kolam renang | sumber gambar: radarbanyumas.co.id/DIMAS PRABOWO, olah gambar: KRIS WANTORO

Anda ingat kali terakhir mandi bersama teman-teman? Di kolam renang tentunya. Waktu masih kecil, mengenakan swim pack dan kaos seporot. Tak ada niat jahat atau sesat. Masa kecil yang indah.

Apa jadinya kalau acara mandi bersama dilakukan sekumpulan orang dewasa di tempat umum, sambil telanjang...?

Sebanyak enam belas pengikut aliran Hakekok diamankan kepolisian saat melakukan ritual mandi bareng tanpa busana. Kejadian di Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten (11/03/2021), tepatnya di penampungan air di perkebunan sawit PT Globalindo Agro Lestari (GAL). (pojoksatu.id)

Pengakuan pentolannya, Arya (52), ritual ini bertujuan untuk menghilangkan dari segala dosa-dosa mereka dan menjadi orang yang lebih baik lagi. Aliran Hakekok pernah muncul pada 2009. Sempat terhenti, lalu muncul lagi dengan dipimpin Arya.

Melansir kompas.com, ritual penyucian diri ini didorong penantian bertahun-tahun akan kekayaan namun tak kunjung terkabul. Loh, malah merembet ke pesugihan, kan... Ketua MUI Pandeglang Hamdi Ma'ani berujar, pemimpin aliran tersebut menyatakan diri ingin bertobat. Sudah ketahuan sesat, baru bertobat.

Faktor ekonomi dan lemahnya pemahaman agama disinyalir jadi 'daya tarik' ajaran sesat ini. Mereka terdiri dari 5 orang anggota perempuan, 8 orang laki-laki dan 3 orang anak-anak. (pojoksatu.id) Niatnya menghapus dosa, ujungnya nelangsa.

Pihak kepolisian mengamankan barang bukti berupa jimat, alat kontrasepsi kondom (what..?) dan uang tunai pengikutnya. Dengan barang bukti sejelas itu, malah lucu dan (maaf) menjijikkan daripada terkesan mistis.

Ini hanyalah fenomena lokal. Tidak penting. Tidak mengancam kedaulatan negara maupun kejayaan partai yang dikudeta. Bagiku, kejadian ini menggelitik dan bisa dipetik tiga pelajaran penting.

1# Semua orang berdosa dan perlu diselamatkan. Sejak kejatuhan manusia pertama, Adam dan Hawa ke dalam dosa, semua keturunannya berdosa. Dosa (KBBI): perbuatan yang melanggar hukum Tuhan atau agama. Dosa asal: dosa yang diturunkan dari Adam dan Hawa. Dalam kasus Adam dan Hawa, mereka melanggar larangan Allah untuk memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat di tengah-tengah Taman Eden (Firdaus).

Dosa berdampak pada hukuman, neraka dan kematian kekal. Di dunia ini banyak agama dan aliran yang mengajarkan cara menghapus dosa. Ada yang memperbanyak amal, mempersembahkan kurban, sampai yang paling tidak masuk akal, mandi bareng. Syukurnya, tidak ada agama di Indonesia yang membenarkan mandi bareng untuk menghapus dosa. Dangkal sekali iman dan budi para pengikut gerakan Hakekok ini.

Aku membayangkan seperti di pilem-pilem sains fiksi. Mandinya di kawah Gunung Kelud, atau di samping aliran magma gunung Merapi, yang esktrim dan menguji adrenalin gitu. Kan seru. Pengikut Hakekok ini, mandinya di penampungan air di dekat lahan sawit, hahaha. Mengajak anak kecil pula. Ya Bahagia-bahagia saja anak kecilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun