Nenek-nenek juga tahu, kalau hujan ya pakai payung, bukan malah galau membuat story. Kalau bisa lagi ya pakai sendiri payungnya, tak perlu minta orang lain. Di sinilah perbedaan pemimpin berjiwa besar dan besar omongan (manja). Foto berikut dianggap cukup berbicara.
Dalam kunjungannya ke Sumba Tengah hari ini, pas hujan mengguyur. Jokowi bergeming. Dia tetaplah presiden yang dari sononya wong ndeso. Tak perlu dilayani jika bisa melakukan sendiri. Mandiri.
Akibat dari tindakan sang presiden, paspamres dan petugas keamanan setempat dibuat 'terbirit-birit' untuk menyusul. Kapan lagi kan berlarian di tengah sawah...
Fakta di Balik Kerumunan
Kedatangan Jokowi ke Sumba Tengah otomatis menyedot perhatian dan antusiasme warga. Kunjungannya ini dalam rangka meninjau lumbung pangan (food estate) (Instagram/ sektretariat.kabinet) sekaligus meresmikan Bendungan Napun Gete. (Instagram/ jokowi)
Perihal mengapa rakyat Sumba bak semut menemukan gula, belum ditemukan penjelasan saat artikel ini ditulis. Menurut teman penulis yang berdomisili dan putra daerah Sumba, hal itu karena begitu cintanya mereka pada sang presiden.
Â
Saya tahu Jokowi, karena dia orang terkenal (pernah menjabat wali kota Solo, gubernur DKI Jakarta, dan kini presiden). Meski sesama wong Jowo, dia pasti tak kenal saya. Dan itu tak penting. Jadi saya menulis ini bukan sebagai buzzer, pun tak mendapat komisi sepeser pun. Meski begitu, jika anda masih menganggap saya buzzer, itu bukan masalah saya.