Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

LDR Memang Berat, tapi Kamu Bisa Kuat Kalau...

19 Februari 2021   00:33 Diperbarui: 19 Februari 2021   07:31 1761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat fisik berjeda, doi tidak bisa melihat langsung kita sedang apa, di mana, dan dengan siapa, tetapkah setia? Setia berarti tidak memakai mata melihat yang tidak perlu. Tidak mengumbar hati pada perasaan sesaat. Pada saat bersamaan, perlu percaya doi juga pribadi setia.

Ujian tersulit kesetiaan adalah saat doi melukai atau menyakiti, sanggupkah tetap mengasihi dan menyayangi lalu mengampuni?

Baca juga: Buat Kriteria Dulu, Menikah Kemudian

Punya target. Hidup ini adalah ujian. Ujian berguna menentukan kita naik kelas atau tidak. Seperti halnya anak sekolah, harus memasang target. Harus dapat nilai berapa, harus naik kelas, rangking berapa dan seterusnya. Semakin tinggi target dipasang, makin besar daya harus dikerahkan.

Begitu pun dalam berpacaran, apalagi LDR. Pertama kali berkomitmen pacaran, kami harus LDR karena pekerjaan. Prinsip kami, LDR boleh tapi harus ada target. Jangka pendek, menengah dan panjang. Target ini menolong agar tidak keluar jalur atau keblinger.

Jangka pendek, kami menjadwalkan tatap muka minimal dua bulan sekali. Saya yang ke Jakarta, atau doi ke Salatiga. Jangka menengah, berkenalan dengan keluarga, mendiskusikan buku persiapan menikah. (Ada ya, pacarana model begini...?) Jangka panjang, menikah!

Usia penting bagi (sebagian besar) wanita. Kalau tiga puluhan baru menikah, nanti di usia 50 tahun, anaknya masih remaja, sedang fisik makin renta. Jadi, wahai para pria, kalau pasanganmu terus bertanya kapan dinikahi, itu karena dia peduli pada keluarga kalian nantinya.

Beda dengan pria, umur hanyalah angka. Usia 30 masih santai bak di pantai, woles. (Hei pria, begitu, kan?) Mengejar karir, mencapai kejayaan finansial. Kalau bisa siap rumah, dan mobil sebelum menikah. Tapi, jangan keblinger, nanti keburu digondol orang loh...

Baca juga: Mengasihi Pasangan dengan Lima Bahasa Kasih

Berorientasi menikah. Berani pacaran berarti siap menikah. Itu prinsip. Kalau anda bekerja keras siang malam hanya untuk menyenangkan diri sendiri dan teman-teman, tak usah dulu mengikat lawan jenis dalam pacaran. Hidup sendiri lebih baik.

Ada lho, orang pacaran hanya demi status, 'supaya tidak sendiri' tapi tanpa target. Ada yang takut menikah karena pengalaman buruk. Misalnya dari keluarga broken home, ada penolakan dari orang tua, dsb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun