Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jateng di Rumah Saja, Siapa Takut?

7 Februari 2021   00:21 Diperbarui: 7 Februari 2021   09:01 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertokoan tutup lebih awal| Foto: KRIS WANTORO

Saya pribadi sepakat dengan Pak Ganjar. Soalnya sudah dua kali di-WFH-kan. Satu penyebab karena baru pulang dari luar kota. Penyebab lainnya, rekan satu ruangan saya kontak dengan anggota keluarga yang positif. (puji Tuhan, teman saya negatif!)

Seandainya pun Gerakan Jateng di Rumah Saja dilaksanakan pada hari kerja, tak masalah jika kembali WFH.

Baca juga: Enak-Tak Enak WFH Pertama di 2021

Pas Hari Libur

Satu-satunya persamaan pegawai swasta (seperti saya) dengan PNS adalah gajinya (ngimpi!), eh, hari liburnya, yakni Sabtu. Pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja, tanggal 6-7 Februari 2021 pas Hari Sabtu-Minggu.

Tak jauh beda dengan akhir pekan sebelum-sebelumnya, Sabtu dan Minggu adalah masa bebas saya. Bebas dari urusan kantor. Soalnya ada saja pekerjaan menanti di rumah. Membantu istri memasak-mencuci, mengecat meja-kursi, mengoreksi tugas siswa... belum menulis di Kompasiana (yang ini berlebihan).

Asalkan kulkas terisi secukupnya, masih ada butiran beras di karung, galon air minum tersedia. Dan tak boleh terlewat: paket data; aman! Jangankan dua hari, pak gubernur, dua minggu juga siap! Asalkan gajinya tetap ya, hehe.

Kawasan perkotaan lengang | Foto: KRIS WANTORO
Kawasan perkotaan lengang | Foto: KRIS WANTORO

Pertokoan tutup lebih awal| Foto: KRIS WANTORO
Pertokoan tutup lebih awal| Foto: KRIS WANTORO

Bonusnya, saya jadi sukarelawan pak gubernur. Gratis-tis, tanpa embel-embel atau bayaran sepeser pun. Yakni patroli lingkungan, memastikan rakyat patuh. Baca: mencarikan makan buat istri. Bukan saya kurang ajar pada pak gubernur, tapi saya lebih takut kalau gegara tidak mau membelikan makan malam, besok-besok tidak dimasakkan oleh istri, kan repot...

Hasilnya, gerakan hari pertama lancar jaya. Jalan raya lengang, lebih sedikit kendaraan melintas kemungkinan untuk kebutuhan makan malam. Pertokoan tutup lebih awal. Laporan selesai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun