Sadar khasiat tinggi sedang jumlahnya terbatas, saya mulai membudidayakan jahe untuk konsumsi pribadi. Pandan, biasanya untuk memasak bubur atau kolak. Daripada minta-minta tetangga terus atau beli, tanam sendiri lebih baik. Selain bumbu masakan, sereh, lemon dan kunyit menjadi bahan baku minuman jamu. "Biar menghemat biaya, tanam sendiri dong", nasehat pacar saya, produsen jamu. Kunir putih sendiri menurut penelitian mengandung bahan pencegah kanker.
Pegagan (Latin: Centella asiatica) tak ketinggalan. Tanaman yang termasuk famili peterseli ini berlimpah manfaat, diantaranya meningkatkan daya ingat, mempercepat penyembuhan luka dan memperlancar sirkulasi darah. (idntimes.com) Oleh masyarakat Salatiga dan sekitarnya, pegagan diolah menjadi keripik yang nikmat dan nilai ekonomisnya tinggi. Sedangkan saya menanam untuk pribadi, dibagikan pada teman jika ada yang memerlukan.
Satu lagi tanaman kecil tapi berlimpah manfaat. Anda tahu bunga telang (Latin: Clitoria ternatea)? Kembang biru-keunguan ini di luar negeri dikenal sebagai Butterfly Pea karena kelopaknya mirip kupu-kupu. Tinggi antioksidan, pereda batuk dan sakit kepala, pereda cemas dan stres, detoks bagi tubuh serta membuat mata jadi cling adalah daftar khasiatnya. (idntimes.com)
Nah loh, siapa sangka tanaman yang serupa rumput ini punya banyak manfaat.
Selain manfaat kesehatan dan ekonomis, tanaman hijau mampu menularkan energi positif, setidaknya bagi saya. Tak percaya? Anda bekerja sepanjang hari dalam ruangan ber-AC, menggarap barang seabrek atau tenggelam dalam kerumunan manusia, setiap hari. Pulangnya menembus kemacetan. Tidakkah anda bosan, penat, lalu stres? Coba bayangkan di depan rumah anda terdapat tanaman sulur berwarna hijau yang menyegarkan mata tiap mau berangkat dan bisa anda rawat sepulang kerja.
Sebagai naturalis debutan, saya mendorong kita agar bertanam. Tidak punya lahan? Alasan. Bapak saya punya sepetak lahan pun bukan jaminan. Belakangan baru saya giat bertanam, itu pun telat. Bisa disiasati dengan membeli polibek, diisi tanah dan pupuk untuk menanam sayur atau bunga. Bisa juga memanfaatkan plastik bekas minyak 2 liter-an, mendaur ulang sampah plastik. Jika mau, beli tanaman yang sudah siap dalam pot, meski harganya pasti mahal. Semua kembali pada niat. Bagi saya bertanam jadi tekad menimbun manfaat.
Jadi tunggu apalagi, yuk bertanam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H