- 5 November 2003, sembilan pemuda ditembak aparat keamanan di kampung Yeleka, Kabupaten Jayawijaya, karena mencuri senjata
- 16 Agustus 2004, di Tingginambut, Puncak Jaya, pendeta Elisa Tabuni tewas, dibunuh anggota OPM (Namun Pak Socratez punya bukti, pembunuh adalah anggota Kopassus)
- 6 Februari 2008, seorang warga sipil ditembak anggota Batalyon 756
- 8 Desember 2014, empat siswa di Paniai ditembak, meninggal
- 19 Maret 2015, aktivis KNPB menggalang dana kemanusiaan untuk bencana alam di Vanuatu. Aparat keamanan tidak terima ada kerumunan, membubarkan dengan tembakan, tiga orang luka-luka, satu mati di tempat
- 19-23 Maret 2015, aparat gabungan tentara dan polisi melakukan operasi pengejaran aktivis KNPB, salah satu aktivis ditangkap, diadili, dijatuhi kurungan sebelas bulan penjara dengan tuduhan penghasutan dan makar
- Maret 2015, seorang pemuda menemukan cincin anggota intel, berusaha mengembalikan, namun ditangkap, diadili, ditahan dan baru dibebaskan Januari 2016 karena tak ada bukti
- 5 April 2016, gabungan aparat keamanan membubarkan acara doa ibadah KNPB di Timika
- 1 Desember 2015, empat orang di Serui ditembak mati, karena dituduh anggota OPM
- 16 Desember 2009, Kelly Kwalik dieksekusi oleh Detasemen Khusus 88
Bandingkan dengan, misalnya, kasus terbakarnya kios yang dijadikan Mushola di Tolikara (17 Juli 2015) menimbulkan tanggapan serentak pemerintah. Mulai presiden, Panglima TNI sampai Menteri Sosial. Tambahkan, sebelas orang menjadi korban, satu tewas, sepuluh lainnya luka-luka. Adakah perhatian pemerintah kepada korban? TIDAK.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!