Kutunggu saja kereta keranda sang penjemput.
dibangku panjang stasiun terakhir.
Berharap,ini bukan penantian melelahkan.
Tuhan,
Jangan Kau tanya tentang rindu.
Surat-surat cinta-Mu t'lah kubaca habis.
Jangan Kau tanya tentang hikmah.
Yang aku tahu, dari tiada aku pun kembali tiada.
Kau bilang perjalananku masih panjang,
dalam kurun waktu cahaya...
seperti saat Kau cipta semesta lalu kemudian Kau lebur kembali hanya dengan sebuah ledakan maha dahsyat.
Ruh ku menunggu dalam temaram cahaya-Mu.
Peluit sangkakala bangunkan tidur panjangku.
Seperti terbangun dari mimpi saja, lalu kemudian aku, Kau berangkatkan...
*****
Stasiun Terakhir, 091212