Mohon tunggu...
Wans Sabang
Wans Sabang Mohon Tunggu... Administrasi - anak hilang

Jejak Literasi: Puisi-puisinya pernah dimuat di Koran Sastra Dinamika (Lampung), Radar Bekasi (Bekasi), Buletin Jejak (Majalah Sastra, Bekasi), Buletin Kanal (Majalah Sastra, Semarang) dan Linikini (Tayangan Macro Ad di Commuterline), Koran Jawa Pos dan Koran Tempo.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Sunyi, Aku Merindu-Mu

10 Desember 2012   13:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:53 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat bintang jatuh
kuda kuda liar
dikejar bayang
dan kegilaan.

Saat bintang jatuh
napsu di kekang
tinggal hasrat
dan kesakitan.

Saat bintang jatuh
langit hilang
ditelan gelap
dan kematian.

Saat bintang jatuh
kuda kuda liar
dikekang cahya bulan
dan remuk redam.

Saat bintang jatuh,
perih
menggigil, dilumut sunyi...

Dalam sunyi, aku merindu...

Suara rintih kuda-kuda liar geliat dunia.
Dahaga hati dikejar mengejar hampa tanpa cahya.
Hilang arah dipupuk lelah gelisah, letih bimbang jiwa-jiwa yang meronta...

Allah, cahya segala Maha Cahya.
Biar sunyi, aku merindu...

Biar sunyi,
Dalam teduh cahya-Mu,
dan aku pun ikhlas tiada...

*****

Dalam Sunyi, Aku Merindu-Mu, 091212

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun