Mohon tunggu...
Wans Sabang
Wans Sabang Mohon Tunggu... Administrasi - anak hilang

Jejak Literasi: Puisi-puisinya pernah dimuat di Koran Sastra Dinamika (Lampung), Radar Bekasi (Bekasi), Buletin Jejak (Majalah Sastra, Bekasi), Buletin Kanal (Majalah Sastra, Semarang) dan Linikini (Tayangan Macro Ad di Commuterline), Koran Jawa Pos dan Koran Tempo.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Makrifat Mu

4 Desember 2012   10:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:12 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Detak jantung ku memuji Mu,
ahad, ahad, ahad.
Bunyi desir aliran darah ku mengalir ke jantung Mu.
Helaan nafasku memanggil asama Mu,
adakah kuasa diatas segala kuasa Mu?.
Engkau lah Allah yang ahad, tiada sekutu bagi Mu dan tiada satu pun serupa dengan Mu.

Globe cahaya kasih Mu,
mengangkat ku ke atas derajat maghfiroh Mu.
mengusik ketenangan alam berdzikir,
diantara tasbih,tahmid,takbir dan tahlil ribuan malaikat.
Cahaya Mu meneduhi lautan cahaya bintang-bintang.
Mengapa aku?. Apalah aku ini,Tuhan?.
Butiran debu terkecil di lalu lintas alam semesta...

Air mata ku menyamudera,
menyingkap tirai makrifat Mu.

Aku ruku' dan sujud bersama jutaan kilau cahaya yang terus menerus memuji kasih Mu,
Lantas apa arti puja puji setitik debu ku?.
Kalau Kau adalah sang pemilik segala puja dan puji.

Makrifat Mu, WS,O31212

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun