Mohon tunggu...
Wans Sabang
Wans Sabang Mohon Tunggu... Administrasi - anak hilang

Jejak Literasi: Puisi-puisinya pernah dimuat di Koran Sastra Dinamika (Lampung), Radar Bekasi (Bekasi), Buletin Jejak (Majalah Sastra, Bekasi), Buletin Kanal (Majalah Sastra, Semarang) dan Linikini (Tayangan Macro Ad di Commuterline), Koran Jawa Pos dan Koran Tempo.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perlukah Seorang (calon) Pejabat Ikut Kursus Akting?

2 Maret 2012   20:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:36 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"dengan mengambil kelas akting tentunya akan ada tambahan-tambahan yang bisa seorang (calon) pejabat dapatkan, termasuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, mengetahui cara 'menjual dirinya dalam rangka pencitraan diri, 'menempatkan dirinya sebagai seorang (calon) pejabat di lingkungan komunitasnya, dan masih banyak manfaat-manfaat lain yang nantinya akan diperlukan untuk menghadapi situasi-situasi yang menuntut seorang (calon) pejabat untuk bisa berakting di depan publik... "

Untuk menjadi seorang aktor yang handal pastilah diperlukan modal, seorang Petani modalnya adalah cangkul, Pelukis modalnya adalah cat, kuas dan kanvas.

Modal seorang (calon) pejabat adalah seluruh perangkat yang ada pada tubuhnya yaitu pikiran, perasaan, vokal (suara) dan penampilannya. Modal inilah yang harus di  up grade.

Didalam kelas akting, salah satunya akan diajarkan tentang : Observasi. Bagaimana seorang (calon) pejabat bisa memerankan tokoh partai politik yang perduli dengan rakyat kecil, Jika si (calon) pejabat bukan berasal dari rakyat kecil yang hidupnya selalu susah dan 'nelangsa.

Observasi bisa dilakukan secara langsung dengan objek yang akan diamati maupun secara tidak langsung misalnya dengan membaca, menonton televisi atau menonton berita tentang objek yang akan dipelajari.

Observasi bisa dilakukan dari lingkungan terdekat, misalnya : mengamati tukang sayur, Pengemis, tukang tambal ban, pedagang kaki lima, buruh, petani atau nelayan.

Sering-sering tegur dan sapalah mereka, tanyalah berapa penghasilan mereka perharinya?, anaknya berapa?, bagaimana cara mereka bisa menghidupi keluarganya dengan penghasilannya yang pas-pasan.

Semakin banyak karakter manusia yang diamati akan semakin mudah seorang (calon) pejabat memerankan karakter tersebut. Sehingga seorang (calon) pejabat akan lebih pandai untuk berpura-pura bingung, berpura-pura bodoh, memamerkan mimik sedihnya, menangis, tertawa anggun, berpura-pura berwibawa, al hasil adalah seoarang (calon) pejabat tersebut bisa menjaga imagenya dan proses pencitraan dirinya akan berlangsung mulus.

Ketika publik (masyarakat yang melihatnya) 'larut dan terpengaruh dalam aktingnya seorang (calon) pejabat maka penghayatan seorang (calon) pejabat tersebut telah sempurna dan tidak sia-sia ia menyisihkan waktu, tenaga, pikiran dan uangnya untuk kursus akting.

Berdasarkan Observasi dan Penghayatan yang sempurna dari seorang (calon) pejabat setelah mengikuti kelas akting maka tipis sekali perbedaannya antara pejabat dengan aktor. Masyarakat yang sebagian besar lugu dan sederhana  cara berfikirnya pasti akan sulit membedakan ketika si (calon) pejabat tersebut sedang bohong atau pura-pura atau memang ia jujur.

Bagi seorang (calon) pejabat yang berlatar belakang dunia akting atau model, terdapat sinkronisasi antara intonasi dan artikulasi cara bicaranya dengan gerak tubuhnya sehingga aktingnya terlihat begitu sempurna ketika ia harus berperan membohongi publik. Dan publik yang bisa dengan mudah dibohongi akan terlihat nampak bodoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun