Kata-kata Ibu meluncur begitu saja di ucapkan tanpa beban, seolah-olah Ibu sudah siap di jemput oleh Malaikat maut. "Dari "rumah Bogor" ini kalian semua bisa saling mengingatkan untuk saling membantu sesama saudara yang dilanda kesusahan, yang berlebihan membantu saudaranya yang kekurangan ... ." begitulah, Ibu meneruskan permbicaraan kami berdua.
"Sebagai anak tertua, sudah menjadi tanggung jawab kamu, nak ... untuk bisa melanjutkan tradisi yang baik ini, mengumpulkan adik-adikmu semua berlebaran di "rumah Bogor" ." Kata Ibu dengan senyum penuh kehangatan padaku.
Ya, Bu ... lebaran tiap tahun selalu saja ada yang berbeda, ada yang pergi dan ada juga yang datang ... tapi hati kami semua, Insya Allah tidak akan berubah. Bisikku dalam hati sambil aku membalas senyum pada ibu.
CBT, 15Â September 2010
Wans Sabang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H