Mohon tunggu...
Wans Sabang
Wans Sabang Mohon Tunggu... Administrasi - anak hilang

Jejak Literasi: Puisi-puisinya pernah dimuat di Koran Sastra Dinamika (Lampung), Radar Bekasi (Bekasi), Buletin Jejak (Majalah Sastra, Bekasi), Buletin Kanal (Majalah Sastra, Semarang) dan Linikini (Tayangan Macro Ad di Commuterline), Koran Jawa Pos dan Koran Tempo.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mantan Konseptor Pidato Presiden Meninggal Dunia

21 Agustus 2010   05:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:50 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari hari

sepi

tinggal titik titik

detik detik

akhir hidupku

dan

aku harus menulis lagi ...

tentang kunang-kunang

hingga cinta yang usang

tentang sebuah cita-cita

sampai renta tak berdaya

tentang rumput-rumput

sampai maut akan menjemput

kupandangi lagi

coretan-coretan batinku

duh !, aku merasa asing ...

konsep pidato presiden menyambut hari pahlawan

konsep pidato presiden menyambut hari kebangkitan nasional

konsep pidato presiden di hari kemerdekaan

konsep ini konsep itu

konsep bla bla bla ...

apa artinya piagam dan lencana?

apa artinya gemuruh tepuk tangan?

kalau semua tulisanku tak berharga

dan sama dengan sampah !

intelektualitasku dikebiri

harga diriku pun t'lah dibeli...

apa artinya harta berlimpah ?

jika ragaku pun tak berjiwa

sia-sia detak jantungku menangkal ajal

semakin aku lemah lunglai juga ...

aku akan menulis

dengan hati

dengan jiwaku yang menjerit-jerit

dengan geloraku yang panas menyala

sebelum mati, aku harus menulis ...

walau yang ku tulis cuma bagaimana cara berternak cacing !

mungkin itu lebih mulia

dari pada aku terus menerus menipu bangsaku

membohongi dan membodohi rakyatku sendiri

aku berharap kelak di alam sana

berjumpa dengan Bung Pram, Chairil Anwar dan W.S. Rendra

berdebat tentang cita-cita Indonesia Raya

mencari solusi menuju Indonesia Jaya ...

duh, begitu indahnya suasana itu

semangatku pun membara

ragaku pun kini dipenuhi jiwa-jiwa merdeka

hei, Tuhan !, akhirnya Kau pun datang juga

aku bisa apa selain pasrah ...

tapi jiwaku

tak akan pernah menyerah !

PS :

Mantan konseptor pidato presiden meninggal dunia,

begitulah sebuah artikel berita yang sambil lalu kubaca di KOMPAS pagi ini.

Lalu kubaca head line, berita olah raga yang ku suka, dan segera saja koran tersebut kulipat kumasukkan kedalam tas kerja.

Secepatnya aku berangkat kerja untuk menghindari kemacetan di jalan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun