Mohon tunggu...
Wantii "Wr"
Wantii "Wr" Mohon Tunggu... -

^Menjadi Wanita itu menyenangkan^\r\nMengumpulkan keberanian untuk MENULIS...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Anak-anak Tanpa Cinta 1

11 Februari 2014   14:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:56 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ya ALLAH... Kapan ini berakhir? Pikirku dalam hati. Dan tak lama kemudian pukulan itu dihentikan juga oleh Bapak, tadinya aku sedikit lega. Namun kelegaan itu belum juga secara utuh aku nikmati, tiba-tiba Bapak mencekik tengkuk leherku, apa dayaku yang bertubuh mungil itu. Sementara tangan Bapak mengarahkan kepalaku kedalam sumur. Ya Tuhan, apakah aku akan dibunuh Bapak dan diceburkan kedalam sumur ini...? Aku semakin tak berkutik, rasa panas dan nyeri di punggungku hampir tak kuhiraukan lagi. Apalagi ucapan-ucapan Bapak yang sedang marah itu, aku sama sekali tak mendengarnya. Saat itu hanya satu yang ada di pikiranku, "kalau aku panjang umur, hal ini akan sangat membekas di ingatanku, tapi jika tidak berarti inilah hari terakhirku hidup di dunia. Mungkin memang aku harus mati di tangan Bapakku sendiri."

Bersambung... *wr

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun