Mohon tunggu...
Wanshelly Hidayatur Rohma
Wanshelly Hidayatur Rohma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa IAIN JEMBER

Senyum itu ibadah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Perenialisme Beserta Tokoh-tokohnya

20 Mei 2020   21:20 Diperbarui: 20 Mei 2020   21:24 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh🙏🙏🙏

Hallooo temen- temen gimana kabarnya temen-temen sehat semua kaan?

Baik langsung saja disini saya akan membahas tentang sebuah materi yang berjudul " Filsafat pendidikan perenialisme dan beserta para tokoh-tokohnya ".

A. Pengertian filsafat pendidikan perenialisme :

Apaa sii yang dimaksud dengan filsafat pendidikan perenialisme ituu??? 

Perenialisme ini berasal dari kata perenial yang mempunyai sebuah arti (kekal atau abadi). perenialisme ini merupakan sebuah aliran yang berpegang teguh pada norma-norma yang abadi, menurut aliran perenialisme ini pendidikan itu harus didasari oleh nilai -nilai yang kultural dalam arti lain aktivitas nya itu harus berhubungan dengan budaya, aliran filsafat pendidikan perenialisme ini menginginkan semua aktivitas di masa lampau itu tetap di abadikan, tetap di kekalkan tetap dilakukan atau tetap dikerjakan tidak boleh dilupakan. 

Mengapa aliran ini menyuruh untuk jangan melupakan aktivitas dimasa lampau, karena di zaman yang modern ini sedikit banyak nya itu membawa kerusakan pada manusia. menurut aliran ini aktivitas di zaman modern ini sedikit banyak nya bisa menjadikan tingkah laku manusia itu rusak , kebiasaan nya itu tidak sesuai dengan aktivitas budaya yang dulu atau budaya yang lampau , lama. 

B. Tokoh-tokoh filsafat pendidikan perenialisme :

temen-temen tau gak sih siapa saja yang menjadi tokoh-tokoh filsafat pendidikan perenialisme? 

ini dia tokoh-tokoh filsafat pendidikan perenialisme ;

1. Robert Maynard Hutchins

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun