Mohon tunggu...
Cerita Pemilih

Kisah AHY di Bursa Cawapres

15 Agustus 2018   12:19 Diperbarui: 15 Agustus 2018   12:25 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surya - Tribunnews.com

Yudhoyono di berbagai daerah di Indonesia. Katanya billboard ini merupakan sumbangan dari beberapa wakil rakyat daerah maupun simpatisan. Ada yang udah pernah liat billboardnya AHY? Ada yang bertuliskan kata SIAP, memberi hormat atau sambil melangkah. 

Desainnya sangat simple dan minimalis, sepertinya memang menyasar anak muda banget nih, sukanya yang simple tapi tetap kekinian. Gak perlu banyak kata-kata cukup satu kalimat yang bisa merepresentasi sosok AHY. Wuih, keren kan? Ala-ala anak muda banget deh.

Nah, gak lama adalagi dukungan dari para relawan AHY, mereka menamakan diri dengan sebutan Cakra AHY. Para relawan mulai mendeklarasikan Cakra AHY di berbagai daerah, mulai dari Aceh hingga Papua Barat. Deklarasi relawan ini menarik karena sama sekali tidak menggunakan embel-embel partai. Gerakan ini murni dari para relawan yang menginginkan AHY maju ke bursa capres cawapres. Pesertanya juga dari kalangan anak muda, merepresentasi generasi muda yang menjadi fokus perhatian AHY selama ini.

Terakhir, media massa ramai memberitakan soal Orasi AHY di Djakarta Theater pada 3 Agustus 2018 lalu. Orasi ini dihadiri oleh lebih dari 1000 anak muda yang pada penasaran dengan acara ini. Soalnya acara ini memang sengaja dikemas dengan sangat menarik dan millennial banget. 

Di mulai dari penampilan band lokal serta dilanjut juga stand up comedy, baru deh dimulai orasinya. Isi dari orasinya juga sama sekali gak bawa-bawa unsur politik, AHY disini benar-benar ingin memberikan motivasi bagi anak muda Indonesia untuk terus bersemangat dalam membangun negara Indonesia. Tata panggung juga didekor dengan sangat kekinian biar bisa pas dengan anak muda.

Sudah memiliki elektabilitas tinggi, mendapat banyak dukungan dari masyarakat, kenapa ya masih tidak bisa membuat AHY masuk kedalam bursa capres dan cawapres? Cuitan Andi Arief Sekjen Partai Demokrat ini mungkin patut untuk kita simak.

"Soal mahar Rp 500 miliar masing-masing pada PAN dan PKS itu yang membuat malam itu saya mentuit jendral kardus. Besar harapan saya dan partai Demokrat, Prabowo memilih Cawapres lain agar niat baik tidak rusak," tulis @AndiArief__.

Cawapres Sandiaga Uno belakangan menjelaskan soal uang ini.

"Tidak benar mahar. Karena semuanya harus sesuai undang-undang. Sekarang itu kita kan harus pastikan tidak boleh ada lagi hengki pengki dalam politik. Masyarakat marah kalau ada hengki pengki (sikut-menyikut)," katanya ketika ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (12/8).

Sandi menerangkan, uang tersebut adalah biaya kampanye.

"Terbuka saja, saya bilang ini ada biayanya. Bagaimana penyediaannya, saya bersedia untuk menyediakan sebagian dari biaya kampanye dan ada bantuan kepada tim pemenangan dan juga bantuan kepada partai pengusung. Itu yang menjadi komitmen kita," paparnya, sebagaimana diberitakan idntimes.com (12 Agt 2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun