" Berilah aku  1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru sampai akarnya, dan berilah aku 10 pemuda Niscaya akan kuguncangkan Dunia" , begitu kata Bung Soekarno , sang Proklamator yang  juga  Presiden pertama Republik Indonesia.
Sejak dahulu, peran Pemuda memang tidak lepas dari proses perjalanan Bangsa Indonesia, sejarah mencatat, begitu banyak  pergerakan yang terjadi di negeri  ini yang dimotori oleh Pemuda yang memiliki pemikiran yang visioner kedepan. Jauh sebelum kita mengenal nama Republik Indonesia di sebuah kerajaan di Nusantara, ada seorang pemuda yang dilahirkan dengan garis keturunan dari seorang Raja, dan memiliki jaminan, kelak akan menikmati singgasana dengan segala fasilitas yang ada, tetapi justru ia memiliki pandangan lain.
Dia rela meninggalkan semua jaminan  itu dan memilih untuk berjuang bersama Rakyat karena ia menyadari bahwa telah terjadi penjajahan terhadap masyarakat kala itu, yang dilakukan oleh kolonialisme belanda lewat aturan-aturan sepihak yang diberlakukan pemerintah kolonial , yang sangat menyengsarakan Rakyat. Dan pada akhirnya  ia gugur dalam perang  dengan nama baik yang terus di kenang hingga kini, Dialah Pangeran Diponegoro, lahir pada tahun 1785 dan memimpin pergerakan di usia 40 Tahun.
MENDOBRAK KULTUR FEODALISME WARISAN PENJAJAH
Dalam proses perjuangan yang begitu panjang di Negeri ini, Negeri yang di Jajah selama ratusan tahun dengan segala bentuk pemikiran  feodal yang sengaja diwariskan oleh penjajah, lahirlah kesadaran dari pemuda -- pemuda dari segala Penjuru Nusantara dengan membentuk poros  Perjuangannya seperti  Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatra dan sebagainya.
Ditengah kultur feodalisme yang begitu mengakar di masyarakat Indonesia kala itu,kaum Mudalah yang pertama kali memiliki  kesadaran akan pentingnya kemerdekaan bagi suatu bangsa hingga pemikiran tersebut mengkristal menjadi suatu peristiwa yang bersejarah yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.
 PERAN PEMUDA DALAM SEJARAH LAHIRNYA REPUBLIK INDONESIA
Tekad Pemuda Indonesia untuk Melahirkan  Negara yang Merdeka pada saat itu benar - benar kuat dan tak terbendung oleh kekuatan penjajah, sekalipun mereka menyadari bahwa resiko yang dihadapi tidak main-main,  bahkan tak jarang perjuangan mereka  harus berhadapan dengan "moncong senjata" pemerintah kolonial yang akan menghabisi nyawa mereka tanpa kenal ampun,.
Pemikiran - pemikiran besar dari kalangan muda  kala itupun tidak Sia-sia, hingga sejarah baru Indonesia itupun dimulai. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia yang merdeka,  lahir ditandai dengan dibacakannya Naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang di tanda tangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta yang pada masa itu, usia Bung Karno baru menginjak Usia 45 Tahun dan Bung hatta 44 Tahun, hingga kedua Tokoh Besar Bangsa Indonesia Tersebut di angkat menjadi Presiden dan wakil Presiden pertama Republik Indonesia di usia tersebut.
Dari rentetan fakta sejarah tersebut, tidak bisa di pungkiri bahwa peran Pemuda benar - benar melekat dalam proses perjalanan Bangsa Indonesia hingga kini. Kemudian setelah Indonesia berhasil meraih Fitrahnya sebagai Negara yang Merdeka  dan berdaulat, serta diakui oleh seluruh bangsa lain di Dunia.
MASA DEPAN DIMULAI DARI HARI INI
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bukanlah akhir dari perjuangan Bangsa Indonesia, justru Sejak dibacakannya Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, babak baru  perjalanan bangsa ini baru dimulai , perjuangan Anak bangsa harus terus berjalan, tongkat estafet kepemimpinan terus digulirkan dari masa ke masa. Tentu bentuk perjuangan yang harus dilalui dari masa ke masa memang berbeda, akan tetapi  sangat jelas amanah para pendahulu bangsa kita yang termaktub di dalam pembukaan UUD 1945 untuk menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi Negara yang  Merdeka, adil, dan Makmur . Tentu Saja, kita sebagai pemuda yang hidup di masa kini juga memiliki tanggung jawab besar untuk mengisi kemerdekaan dan menjalankan Amanah para pendahulu Bangsa dengan sungguh-sungguh.
Hingga tiba saatnya di tahun 2019 nanti, Indonesia akan kembali  menentukan Pemimpin barunya lewat penyelenggaraan pemilihan Umum, Pesta Demokrasi lima Tahunan ini akan menentukan Nasib Bangsa Indonesia di masa depan, tentu kita semua mengetahui bahwa Indonesia adalah Negara besar dengan kultur masyarakat yang heterogen dan secara geografis terdiri dari berbagai pulau-pulau yang berpencar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, tentu hal tersebut merupakan tantangan besar bagi Pemimpin Indonesia kedepan.
Ditambah dampak dari globalisasi yang perlahan mengikis identitas kita sebagai Bangsa Indonesia, tentu kita tidak bisa menutup diri dari arus Globalisasi karena amanah UUD 1945 juga telah mengamanahkan kita untuk berperan aktif dalam menjaga Perdamaian Dunia, oleh karena itu tidak berlebihan rasanya jika kita mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan peran Pemimpin muda yang memiliki pemikiran besar, pengetahuan, serta pergaulan Internasional yang luas untuk mewujudkan Indonesia yang Adil, makmur , sejahtera .
Serta mampu menjadi bangsa  yang  Berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan Bangsa lain di Dunia.
 HARAPAN ITU AKAN SEGERA TERWUJUD
Dalam hiruk pikuk pemberitaan mengenai kontestasi politik 2019 di media, muncul nama sosok Muda dengan sederet prestasi dan penghargaannya  yang diraihnya dari dalam maupun luar Negeri.  Tepat pada tanggal 10 Agustus nanti usianya genap menginjak  40 Tahun, dimana dihari tersebut, bersamaan hari terakhir pendaftaran Capres-Cawapres 2019-2024 di KPU pusat. Sosok tersebut adalah Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.P.A., M.A. atau yang akrab sapa AHY, nama AHY muncul menjadi salah satu kandidat terkuat dalam kontestasi politik di tahun 2019 nanti.
 "Dream Big, Work hard, Never Give Up" adalah tagline yang selalu ia gaungkan untuk memberikan inspirasi kepada Generasi muda, agar senantiasa berani untuk bermimpi besar dan mewujudkannya dengan kerja keras serta tidak kenal kata menyerah.  AHY hadir dan mewarnai kancah perpolitikan di Indonesia dengan membawa harapan baru dalam mewujudkan cita-cita segenap elemen Bangsa.
 Agaknya tidak berlebihan bila AHY adalah sosok yang pantas untuk diberikan kepercayaan sebagai seseorang yang akan menerima estafet kepemimpinan dan melanjutkan pembangunan Bangsa Indonesia ditengah arus persaingan global yang begitu kuat.
AHY ? WHY NOT!
Tidak bisa dipungkiri bahwa Sosok AHY adalah representasi dari generasi muda Indonesia,  Tren Pemimpin dunia, yang didominasi oleh kelompok golongan muda. Juga menjamur di Indonesia. Generasi  muda harus berani mengambil kesempatan, untuk ikut menentukan nasib sendiri dan bangsa kedepan. Tidak lagi ada kata, "Berikan kesempatan kepada generasi muda", tetapi generasi muda tersebut harus meraih kesempatan, beri mereka tantangan, dan jangan dihalangi.
AHY memang muda, why not ? Muda bukan berarti minim pengalaman, dan tidak bias berbuat apa-apa, dari bagian sebelumnya sudah dijelaskan, bahwa dahulu generasi muda sebagai penggerak dan motor perubahan.
PRESTASI
Sejak sekolah AHY memang sudah menunjukan kualitasnya, ia selalu meraih peringkat satu termasuk ketika ia mengenyam pendidikan di SMA Taruna Nusantara, kecerdasan dan prestasi AHY diakui oleh rekan-rekan sejawadnya, tidak hanya itu, ketika ia memilih bergabung dengan TNI dan mengenyam pendidikan di akademi militer, ia lulus dengan nilai terbaik dan meraih bintang Adhi Makayasa penghargaan tersebut hanya diberikan untuk lulusan terbaik bagi anak bangsa yang mengikuti program pendidikan kemiliteran atau kepolisian di Negara Kesatuan Republik Indonesia, prestasinya di kancah Internasional juga tak kalah mengagumkan, ia lulus dengan nilai terbaik saat meraih gelar Master Of Art di  Webster University, Meraih nilai sempurna di Command and General staff College di Ford Leaveworth , USA, saat penugasan nya di TNI, AHY mendapatkan medali perdamaian dari Pemerintah dan Angkatan Bersenjata Lebanon atas perannya dalam menjaga perdamaian di wilayah konflik di perbatasan Lebanon, saat ini AHY tercatat memiliki 3 gelar akademik, hal tersebut adalah bukti bahwa dirinya adalah sosok pemuda yang memiliki Integritas dan komitmen yang kuat atas apa yang telah ia jalankan.
Tak diragukan lagi bahwa AHY memang representasi dari pemuda Indonesia saat ini yang berprestasi dan masih memiliki jiwa patriotism yang tinggi, AHY tumbuh dalam kultur keluarga yang berperan penting bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia, mulai dari sang kakek Sarwo Edhie Wibowo hingga sang Ayah Susilo Bambang Yudhoyono yang pernah memimpin republic ini selama 10 Tahun, dari latar belakang keluarga tersebut agaknya sangat meyakinkan bila AHY pasti memiliki jiwa ksatria dan patriotisme yang melekat dalam diri AHY , hal tersebut bukan omong kosong, jiwa ksatria itu terbukti ketika beberapa waktu yang lalu AHY ikut dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta dan dinyatakan kalah dalam hasil hitung cepat, tak memerlukan waktu lama AHY langsung mengakui kekalahannya dengan ksatria dan lapang dada lalu member selamat bagi pasangan lain yang lolos pada putaran kedua pada saat itu.
Sekarang, tiba waktunya untuk kita member kesempatan bagi sang Ksatria nan patriot untuk membuktikan kualitas dirinya dan mendharma bhaktikan hidupnya untuk kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai.
Percayalah, Muda adalah Kekuatan!
PENULIS Â : IRSAL HARIFALDY
EDITOR Â Â : WAN M GUNTAR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H