Mohon tunggu...
Desi khulwani
Desi khulwani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

saya adalah seorang mahasiswa UIN SUKA JOGJAKARTA,yang mencintai ukhuwah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

PROBLEMATIKA UMAT ISLAM MASA KINI

24 Desember 2012   17:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:05 20810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia adalah makhluk paling sempurna diantara makhluk Allah lainnya, telah menjadi iradah-Nya semenjak diciptakan manusia pertama Nabi Adam as, ketika iblis enggan untuk bersujud kepada Nabi Adam karena sifat sombongnya dari situlah terbukti kesempurnaan manusia dengan akal yang menggungguli dan membedakan dengan makhluk lainnya. Namun apakah mereka telah sadar akan kesempurnaanya itu, apakah mereka telah menyempurnakan akalnya, dan bagaimana umat islam selama ini dalam menggunakan akalnya, dan apa sajakah hasil yang sudah dihasilkan oleh akalnya itu. Sederet pertanyaan sebagai penghantar untuk membuka kesadaran manusia dalam menyempurnakan akalnya.

Manusia yang menggunakan akal dengan semestinya pasti akan lebih peka terhadap hal-hal yang bergejolak dalam pemikiran dan pemahaman yang menyimpang dari apa yang seharusnya menjadi landasanumat islam yakni Al Quran dan Hadits. Realita saat ini akan banyaknyaperbedaan yang marak dalam ajaran islam sendiri diantaranya, fundamentalisme, islam radikal, islam terorisme, liberalisme, sekulerisme, dan masih banyak lagi dari sekian wacana yang belum mendapatkan perhatian khusus sebagai objek pembahasan keilmuan dan inilah yang seharusnya menjadi tugas kita untuk mengetahui lebih dalam tentang hal-hal yang berorientasi kebaratan. Inilah problematika yang tersembunyi dibalik gemerlap pemahaman kehidupan saat ini yang kita sebut orientalisme yang secara tersembunyi memerangi islam sedikit demi sedikit yang berorientasikan pada penyelewengan akan pemahaman. Bahkan permasalahan berat pula bagi umat islam dalam mempertahankan hubungan sosial ditengah maraknya perbedaan pemahaman.

Problematika yang kita anggap biasa sejatinya problematika yang akan kelemahan persatuan umat islam itu sendiri bisa mengalahkan akar tonggak islam yakni aqidah karena ketika aqidah telah mampu dilumpuhkan maka yang terjadi semakin mudahnya para orientalis untuk menyerang islam dan memutarbalikkan fakta kebenaran ajaran islam karena kelemahan persatuan umat islam itu sendiri. Akan tetapi jangan pernah lupa akan janji Allah yang senantiasa menyempurnakan cahaya agama yang diturunkan-Nya seklipun orang-orang islam selalu mengusik ketenangan islam sekalipun, dan islam adalah agama yang akan tetap jaya samapi akhir zaman, oleh karena itu jangan pernah putus dari pertolongan Allah di setiap kesusahan kita, terlebih masalah akidah umat islam.

Manusia adalah kholifah yang mengemban amanat untuk menegakkan jalan lurus kepada semua umat islam. Wujud awal akan kesadaran sebagai kholifah yang mengemban tugas adalah sebuah keresahan dalam menyikapi problematika yang tersembunyi dan mempertanyakan apa yang seharusnya diperbuat untuk memecahkan problematika saat ini adalah sebagai wujud kesadaran awal membentuk pola fikir untuk terus mencari solusi dan jalan keluar problematika tersebut. Banyak hal yang seharusnya menjadi bahan pencarian diantarnya mengkaji ilmu-ilmu agama, dan ilmu-ilmu umum lainnya dalam rangka menutup pintu orientalisme. Kecerdasan bangsa orientalis dalam menyerang islam dengan memutar balikkan fakta kebenaran agama islam sangatlah nyata adanya sabagai bentuk misi utamanya untuk meruntuhkan agama islam maka dengan seperti itu apakah umat islam masih saja terdiam terpaku dengan keadaan ini.

Melawan paham orientalisme bukanlah dengan kekuatan otot tetapi yang dibutuhkan adalah kecerdasan akal untuk memberikan strategi khusus sebagai pegangan untuk diri kita sendiri adalah keteguhan iman dan pribadi yang kuat sebagai modal awal membuka hijab problematika umat islam saat ini, sehingga strategi akan lebih mudah untuk di lancarkan dlam melawan orientalis

Gejala goyahnya umat islam terlihat dari prilaku kehidupan umat islam, apakah sudah maenjadikan nilai-nilai ajaran islam sebagai pedoman berprilaku terlebih lagi apakah manusia telah menjalankan kehidupan secara selaras dengan kehidupan modern tanpa menghilangkan nilai islam. Namun fakta berbicara bertolak belakang dengan problematika umat islam saat ini sangat bertolak belakang dengan. Semua karena umat islam sendiri yang terlalu cinta dengan dunia sehingga selalu tertindas dalam kemodern, sesunguhnya inilah yang telah diprediksi oleh Rosul SAW bahwa di zaman yang akan datang manusia akan ada dalam keadaan umat islam yang merosot jauh dari nilai-nilai Al quran dan Hadits sebagai tanda semakin dekatnya hari kiamat.

Pemaparan diatas hanya sebagai pengantar untuk mengajak para pemuka kholifah di bumi ini sebagai penggerak umat islam untuk bersatu dalam memerangi problematika dengan memadukan ilmu akal, al quran dan hadits. Inilah tugas pokok seorang khalifah yakni dalam mengkreasikan kehidupan modern saat ini dengan disaind Al quran dan Hadits untuk mengokohkan umatdari kemerosotan akidah yang saat ini sedang terjadi.

Contoh kecil pembentukan pribadi yang sangat peduli tentang eksistensi Al Quran dan Hadits dalam kehidupannya dari hal yang terkecil dan tingkatnya perseorangan, yakni ketika muncul suatu masalah berkaitan dengan nilai islam maka satu hal yang harus di lakukan sebagai langkah awal adalah dudukan masalah tersebut lalu kita pelajari masalah dan berusaha untuk temukan jalan keluar, setelah itu kita hiasi jalannya kebaikan dengan warna keislaman dan lekatkan banyak petunjuk-petunjuk Al quran dan Hadits dan terbentuklah kita pada pribadi yang mampu menyikapi berbagai masalah terlebih masalah kemoderenan yang seharusnya berjalan searah dengan ajaran islam itu sendiri. Inilah bentuk permasalahan kecil yang kita jadikan pembelajaran awal untuk memulai menegakkan diri diatas Al quran dan Hadits sebagai pedoman hidup manusia dan itulah yang menjadi kekuatan awal melawan orientalisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun