Untuk mengatasi kondisi geografi tersebut, membutuhkan pembangunan sarana dan fasilitas menuju lokasi tambang. Pembangunan sarana dan fasilitas tambang adalah investasi yang tinggi. Pembangunan jalur dan angkutan tambang atau kereta tambang membutuhkan modal yang tidak sedikit. Pembangunan pabrikasi olahan mineral tambang juga membutuhkan dana yang tinggi.
Alat-alat tambang yang dipakai untuk kegiatan operasi tambang merupakan alat-alat dengan teknologi tepat guna. Alat teknologi tepat guna merupakan alat dengan teknologi yang dirancang untuk dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, mudah dirawat dan hemat energi sehingga biaya operasional kegiatan dapat ditekan dan juga mencegah kerusakan lingkungan. Untuk itu, diperlukan sumber daya manusia yang profesional di bidang pertambangan sehingga alat dengan teknologi yang tepat guna tersebut dapat beroperasi sesuai dengan prosedur penggunaan alat.
4. Manfaat Pertambangan Emas
Pengelolaan dan pemanfaatan hasil galian tambang yang tepat dan bijak, dapat meningkatkan perekonomian rakyat, negara dan perusahaan pengelola tambang. Perusahaan-perusahaan tambang emas yang mengelola wilayah tambang dengan bijak, dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Kehadiran perusahaan tambang membuka pilihan atau peluang baru bagi masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik demi mencapai kemakmuran.
Kehadiran perusahaan tambang, dapat membangun akses jalan dan angkutan sebagai sarana transportasi untuk warga dan juga sebagai sarana transportasi kegiatan operasi tambang. Jalan yang dibangun perusahaan tambang, dapat dimanfaatkan sebagai jalur transportasi untuk melaksanakan kegiatan keseharian masyarakat sehingga masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan jalur transportasi yang dahulu berbatu atau berlumpur. Jalur tersebut juga dapat dimanfaatkan warga sebagai akses menuju pasar, sekolah atau tempat kerja.
Perusahaan tambang yang menerapkan sistem perekonomian pancasila, berusaha mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan nasib masyarakat sekitar wilayah tambang dengan cara membangun sarana sekolah, ibadah dan pemberdayaan usaha masyarakat kecil menengah. Pembangunan tersebut merupakan salah satu target dari perekonomian pancasila yang berasaskan keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, negara dan perusahaan tambang.
Perusahaan tambang memberikan manfaat kepada negara sebagai penerima pajak. Pajak yang diterima negara yaitu pajak penghasilan (PPh) yang berasal dari wajib lapor karyawan, jasa geologis atau jasa eksplorasi. Pajak pertambahan nilai (PPN) termasuk salah satu penerimaan pajak negara seperti dari objek pajak jasa konstruksi pembangunan pabrik tambang. Pajak bumi dan bangunan (PBB) merupakan salah satu objek pajak tersebar yang diterima negara dari kegiatan pertambangan.
Kehadiran perusahaan tambang memberikan manfaat lain kepada masyarakat Indonesia untuk membangun pengolahan hasil tambang atau “smelter” di Indonesia. “Smelter” merupakan salah satu sumber bahan baku untuk industri-industri yang ada di Indonesia. Industri di Indonesia tidak lagi mengandalkan pasokan bahan baku impor, seperti industri kabel yang memperoleh bahan baku dari salah satu “smelter” katoda tembaga yang ada di Indonesia atau masyarakat Indonesia yang berprofesi sebagai pengrajin perhiasan dapat memperoleh bahan baku dari salah satu “smelter” logam mulia emas yang bersertifikat negara Indonesia.
5. Manfaat Logam Emas untuk Rakyat Indonesia
Masyarakat Indonesia memperoleh emas dari toko-toko perhiasan yang ada di Indonesia. Masyarakat memanfaatkan emas sebagai perhiasan sekaligus sebagai simpanan atau tabungan karena emas merupakan barang berharga selain barang bernilai seni. Emas mudah diperdagangkan sehingga masyarakat menyukai transaksi emas. Masyarakat juga menyukai emas karena emas berbentuk kecil, berat, berharga dan harga logam emas dapat meningkat hingga mencapai dua kali lipat dari harga normal pada waktu tertentu.
Masyarakat Indonesia mempercayai bahwa harga emas relatif stabil dibandingkan nilai mata uang negara. Kepercayaan masyarakat berdasarkan acuan harga emas yang hanya meningkat pada waktu tertentu dan normal kembali disaat pergantian waktu, seperti menjelang hari raya umat Islam, liburan sekolah dan pergantian tahun masehi. Disaat harga emas menurun, masyarakat mempercayai bahwa harga emas akan cepat kembali normal bahkan dapat meningkat.