“Ya Rasul Allah, itu kuterima dgn baik” jawab Ali bin Abi Thalib r.a. dalam pernikahan itu.
Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggungjawab.
Cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Seperti ’Ali.
Ia mempersilakan.
Atau mengambil kesempatan.
Yang pertama adalah pengorbanan.
Yang kedua adalah keberanian.
Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Puteri Sang Nabi, dalam suatu riwayat dikisahkan, bahwa suatu hari, Fathimah berkata kepada ‘Ali:
“Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda”
‘Ali terkejut dan berkata, “Jikalau begitu, mengapakah engkau mahu menikah denganku? Dan Siapakah pemuda itu”
Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, kerana pemuda itu adalah Dirimu”.
"Engkau dijadikan sudah di pasangkan siapa penemanmu
dalam keadaan sadar ataupun tidak, engkau tidak mengetahuinya
sebelum tiba masanya.
ketahuilah wahai hati yang mendengar, rintihan ini.
ujian yang dilontarkan itu, anggaplah olahan sebagai rempah kebahagiaan,
insyaallah~
tak usah engkau kecilkan dirimu,
tak usah engkau risaukan
cukuplah engkau sorang dihati ini
tiada dua, tiada yang lain~
engkaulah pemilik cinta ku setelah Allah dan Rasul". :) :) :)
(ismaryzalismail )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H