Mohon tunggu...
Wandra Aira
Wandra Aira Mohon Tunggu... Novelis - La Vie est Belle

Rêve d'atteindre les étoiles dans le ciel, si tu ne peux pas les atteindre, prends un nuage à la place.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

8 Cara Penipuan di Kota Paris

30 Maret 2017   10:12 Diperbarui: 30 Maret 2017   22:00 2223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya, mereka akan berteriak, "muraahh muraah.. hanya 1 Euro saja ... " yang diucapkan dan diteriakkan untuk turis Indonesia yang bergerombol saat baru turun dari bus wisata atau secara individual. Sepertinya mereka familiar dengan ciri khas berbagai etnik di seluruh dunia dan mempelajari hampir semua bahasa rata-rata yang digunakan.

Apa yang mereka katakan sebenarnya hanya untuk memancing rasa ketertarikan kita kepada barang murah yang mereka jajakan. Sebenarnya, harga yang diberikan jauh lebih mahal karena ketika kita tanyakan dan memegang barang yang mereka tawarkan, mereka mematok harga luar biasa dan barang yang mereka berikan tidak bisa kita kembalikan sehinga mau tidak mau kita akan mengikuti harga yang mereka minta secara terpaksa.

Tips : Jangan begitu saja percaya dan jangan sedikitpun terlibat percakapan dengan mereka. Membeli emperan taman terkadang lebih aman dan mereka adalah penjual-penjual lama yang bertahan di satu tempat saja.

Penjaja Souvenir sekitar Museum Louvre | dokpri
Penjaja Souvenir sekitar Museum Louvre | dokpri
3. Penjual Bunga Rose

Jika kita sedang asyik berjalan dengan pasangan kita, lalu ada seseorang yang tiba-tiba memberikan bunga kepada si wanitanya, jangan ambil. Tolak secara halus dengan melambaikan tangan karena sekali kita mengambil bunga tersebut, mereka akan meminta pasangan kita untuk membayar bunga dengan harga yang tidak bisa ditawar lagi.

4. Tandatangan Petisi

Ini salah satu contoh penipuan yang terlihat lebih rapi dan tak terpikirkan bahwa akan ada aksi penipuan yang terselubung.

Beberapa anak muda yang bersindikat di wilayah wisata benar-benar terlatih untuk bekerja sama dalam melaksanakan aksi mereka ini. Modusnya, salah satu dari mereka - biasanya anak gadis berusia belasan tahun yang terlihat polos, akan menyodorkan sebuah kertas petisi kepada kita dengan mengatasnamakan badan sosial dunia.

Saat mereka menyodorkan kertas, akan ada satu dua orang yang ikut nimbrung dan dengan cekatan mengambil barang dalam kantong atau tas kita. Jadi, sodoran kertas tersebut hanya sebagai alat pengalih perhatian kita.

Tips : Berlagak cuek justru disarankan. Abaikan saja setiap orang yang menghampiri membawa kertas dan pulpen.

5. Magic Trick

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun