Reputasi Monaco sebagai negeri kerajaaan nan makmur ini sudah sejak lama menumbuhkan rasa penasaran dan keingitahuan saya yang dalam. Rasa itulah yang akhirnya memaksaku untuk segera mampir ke Monaco di kesempatan berkunjung ke Perancis.Â
Di posisinya yang terletak di Selatan Perancis, luasnya konon ternyata hanya 202 Ha - tak seluas kota Jakarta di Indonesia, namun perndapatan per kapita rakyatnya diatas rata rata. Di konfirmasi bahwa salah satu penyebab kemakmuran mereka adalah dimana Kerajaan tidak memberlakukan pajak penghasilan untuk rakyatnya dan tarif pajak yang sangat rendah untuk perusahaan sehingga membuat orang kaya di seluruh dunia tertarik untuk tinggal di negeri mungil ini. Dan karena wilayahnya sempit dan terbatas otomatis harga properti disana menjadi  melambung selangit.  Hmm... hai Syahrini, belum kaya deh kamuu kalau belum punya tanah disini, hehe .. :PÂ
Well, meskipun tak banyak destinasi yang bisa didapat di Monaco dikarenakan luas negaranya yang tak seberapa, namun beberapa hal berikut layak dijadikan referensi jika berkeinginan untuk melawat kesana.
Sirkuit Monte Carlo
Salah satu pesonanya pula, Monaco terkenal memiliki sirkuit terindah yaitu sirkuit di Monte Carlo. Sirkuit ini juga dianggap sebagai sirkuit yang prestisius dikarenakan sulit ditaklukkan. Sirkuit ini pun letaknya tidak khusus di suatu area luar kota yang luas melainkan di suatu kawasan jalan raya di tengah kawasan kota Monte Carlo yang dihiasi pemandangan alam laut French Rievera yang indah menawan.
Tidak heran dunk ya jika dianggap menantang bagi pembalap Formula 1 seluruh dunia, karena jalanan di Monte Carlo terbatas dan sempit termasuk jalan lintasan yang digunakan sebagai sirkuit F1 ini berlangsung.
Place du Casino
Kawasan Casino dengan view dan arsitektur bangunannya yang menawan. Perjalanan dimulai dari menyeberang tempat parkir kendaraan di daerah port Monte Carlo dimana banyak kapal-kapal pesiar dan kapal-kapal layar tertambat.Â
Mendaki keatas, bisa dengan lift atau berjalan kaki menanjak, pokoknya rata-rata jalan kaki sehingga stamina harus kuat. Bekali dengan air minum dan sepatu nyaman jika tidak ingin dehidrasi dan kaki lecet.Â
Dan perjalanan yang menanjak yang melelahkan ini sedikit terbayar dengan banyaknya pemandangan yang menarik dan termasuk penampakan mobil-mobil mewah yang berseliweran membuat decak kagum. Oh ya, pengendara disini sopan-sopan lho ! Mereka dengan sigap dan ikhlas hati menghentikan laju kendaraan mewah mereka tiap ada penyeberang jalan. Wow ...
Nah setiba di kawasan Casino setelah melewati berjejer pertokoan mewah barang-barang branded, manjakan mata dengan indahnya taman-taman modern yang tersedia. Jangan lupa ya, jika berkunjung melihat kedalam Casino sini, Â gunakan pakaian sopan jika tidak ingin di usir dan diminta ganti pakaian dulu.
Perlu juga diketahui tak harus datang untuk berjudi seperti niat kebanyakan penduduknya dan turis manca yang mana  tujuan utama mereka ke tempat ini adalah untuk menghabiskan uang mereka yang berlebihan. Hadeuh ... sini kalau berlebih saya tampung. Lumayan ya untuk beli tas-tas bermerek yang banyak tersebar di sepanjang jalan menuju Place du Casini ke Casino. :D
Palais du Prince (Prince Place)
Kawasan Istana Pangeran ini terletak di kota tua. Menuju kesana, kendaraan berjalan kian menanjak di jalan sempit berkelok dengan view berbagai rumah pribadi mewah dan terawat milik para jutawan di sisi kiri kanan jalan.
Di istana dimana Dinasti Grimaldi tinggal ini kita bisa melihat proses pergantian penjaga istana atau istilahnya Carabiniers yang dimulai pada pukul 12 siang.
Uniknya lagi yang bikin hati berdegub, melihat bendera merah putih berkibar dimana-mana di kawasan istana. Ya, bendera mereka mirip bin persis dengan bendera Indonesia lho. Menambah semangat kebangsaan kian menyala, :PÂ
Okelah, selamat merencanakan untuk mampir dan visit negeri ini ya. Prepare segalanya dengan matang termasuk Euro yang banyak karena disini semua mahaal. Wajar kan, namanya negara kaya,  tidak memproduksi sendiri souvenir dan produk-produk yang mereka perdagangkan. Semuanya serba import dan olahan luar. Jadi pilih-pilih dulu sebelum maruk berbelanja untuk souvenir.
Contoh terkecil, saya membeli souvenir di daerah Casino yaitu magnet kulkas biasa - bahan keramik dan fiber, dengan harga rata-rata 7 - 10 Euro (sekitar Rp. 98.000- 140.000an) per 1 bijinya. Namun di kawasan kafe sekitar istana, bisa di dapat sedikit lebih murah yaitu 5-7 Euro 'saja'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H