Mohon tunggu...
Uwa Ucup
Uwa Ucup Mohon Tunggu... -

Penulis lepas, tinggal di Bogor

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

"Kapal Siluman" yang Membuat Kemhan Kelimpungan

28 Januari 2013   13:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:18 1620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Kedua alis Kepala Badan Sarana Pertahanan, Kementerian Pertahanan, Ediwan Prabowo menyatu ketika ditanya soal rencana pembelian Kapal Vitesse Mark II. "Kapal apa?" Dia mengulang pertanyaan untuk memastikan pelafalannya.

Setelah dipertegas, Ediwan tetap tak mengetahuinya. Dia juga membeberkan bahwa tak ada pembelian kapal jenis pencegat itu dalam peta pembelian alat utama sistem senjata Kementerian Pertahanan.

Padahal, di dunia maya pembahasan mengenai kapal ini ramai dibicarakan. Sejumlah blog seperti defense-studies.blogspot.com, perkembanganmiliter.blogspot.com, topix.com, dan bloggers.com, memuat secara spesifik jenis kapal ini.

Laman-laman itu juga mengabarkan rencana pembelian enam unit untuk digunakan oleh pasukan khusus TNI Angkatan Laut. Situs berita itoday.co.id yang mengutip Naval Recognition juga ikut memberitakan rencana pembelian kapal yang disebut asli buatan anak negeri itu pada 20 November 2012 lalu.

Hasil penelusuran saya dalam laman rafboats.com, Kapal Vitesse Mark II adalah kapal pencegat deltaconic berkecepatan tinggi buatan Indonesia. Laman rafboats.com merupakan laman resmi PT RAF Boats yang mengklaim sebagai perusahaan pengembang Kapal Vitesse Mark II. RAF Boats
bekerjasama dengan PT Rizki Abadi dalam mengembangkan kapal ini.

RAF Boats menyebutkan bahwa Vitesse Mark II dikembangkan setelah adanya permintaan khusus dari Pasukan Khusus TNI AL untuk misi pencegatan dan antiteror. RAF Boats juga mengklaim kapal itu sudah sesuai dengan kebutuhan TNI AL.

Bahkan, Departemen Litbang TNI AL langsung menyertifikasi kapal ini setelah melakukan serangkaian tes. Perusahaan yang sudah membangun tiga kapal ini juga mengklaim TNI AL memesan kapal pencegat Vitesse Mark II ini sebanyak enam unit dan pengiriman pertama terlaksana pada 2013.

Tak hanya itu, RAF Boats juga menampilkan wujud kapal Vitesse Mark II dilengkapi dengan spesifikasi unggulan dalam lamannya. RAF Boats membeberkan bahwa kapal tersebut mampu mempertahankan kecepatan 35 knot saat gelombang (laut) mencapai 2 meter.

Kapal pencegat yang diawaki oleh 8 personil ini bermesin/propulsi 2x700pk/surface drives dengan kecepatan masimum 60 knot. Kecepatan jelajahnya mencapai 50 knot. Selain itu, kapal ini mampu berhenti secara penuh pada jarak (ulur) 50 meter. Untuk jarak operasi, kapal ini sanggup beroperasi sejauh 400 hingga 500 mil laut.

Dari segi keunggulan manuver, kapal dengan panjang keseluruhan 16 meter ini diklaim memiliki kemampuan manuver yang baik bahkan di saat kondisi laut sedang buruk. Pemeliharaan kapal ini pun mudah, ramah lingkungan dan bisa dioperasikan di perairan dangkal.

Dengan data-data tersebut, saya kemudian mengonfirmasikannya ke Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya Marsetio. Lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut tahun 1981 justru mengerutkan kening. "Setahu saya, TNI AL tak pernah memesan kapal tersebut," kata Marsetio. Selama berkiprah di TNI Angkatan Laut, Marsetio juga tak mengenal nama Vitesse Mark.

Masih penasaran, Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut disambangi. Dan untuk ketiga kalinya, Kepala Dispenal Laksamana Pertama Untung Suropati pun menyatakan hal serupa. "Tak pernah TNI AL memesan kapal seperti itu. Kami juga tak mengenal perusahaan pembuatnya," kata Untung.

Untung semakin mutung karena setelah dia mengecek ke Departemen Litbang TNI AL, tak satu pun yang tahu mengenai kapal ini. Untung kemudian memerintahkan anak buahnya mengecek kebenaran informasi itu. Pihak Dispenal sempat menghubungi PTRAF boats. "Pada saat kita telepon, ternyata tak ada yang mengangkat. Ini artinya ada informasi bohong," sahut Untung.

Jadi, apakah memang benar kapal itu merupakan kapal kebanggaan dalam negeri atau memang sekadar kapal siluman? (***)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun